Studi berfokus pada kontaminasi muara laut

Studi berfokus pada kontaminasi muara laut

PORTLAND, Maine (AP) — Sebuah bekas tambang terbuka yang sekarang menjadi situs Superfund federal telah menyebabkan peningkatan kadar logam berat beracun di muara Goose Pond di Brooksville, menurut sebuah studi baru.

Studi Dartmouth College berfokus pada dampak tambang bijih logam terhadap muara laut dan menemukan tingginya kadar tembaga, seng, kadmium, dan timbal dalam sedimen, air, dan ikan kecil.

Para peneliti menemukan bahwa kadar logam beracun pada paus pembunuh cukup tinggi sehingga berdampak pada ikan yang lebih besar seperti ikan bass dan tautog yang memakannya, sehingga meningkatkan potensi bahaya bagi manusia. Mereka juga menemukan konsentrasi logam berat yang tidak merata, yang mengindikasikan adanya sumber polusi yang masih belum teridentifikasi.

“Ada daerah dimana tembaga masih merembes keluar. Hal ini terus diperbarui,” kata Celia Chen, peneliti Dartmouth dan salah satu penulis studi tersebut, Jumat dari kantornya di New Hampshire.

Lebih dari 800.000 ton tembaga dan seng ditambang oleh Callahan Mine Corp. dari tahun 1968 hingga 1972.

Peneliti mengatakan lokasi tambang Callahan unik karena letaknya di pesisir pantai yang berada di muara.

Untuk memudahkan penambangan, sebuah bendungan didirikan untuk mencegah masuknya air, dan para penambang menggali lubang besar sambil mengekstraksi logam. Batuan dan puing-puing akhirnya menumpuk di sepanjang muara rawa dan lubang terbuka. Lubang tersebut terisi kembali dengan air ketika bendungan dibongkar.

Setelah tambang ditutup, logam berat, termasuk arsenik dan bifenil poliklorinasi, atau PCB, ditemukan di dalam tanah. Meskipun lahan telah dibuka, pejabat negara bagian dan federal masih mengerjakan rencana pembangunan rawa tersebut.

Chen mengatakan kejutan terbesar dalam penelitian ini adalah kontaminasi meningkat di wilayah tertentu, yang menunjukkan sumber kontaminasi terus berlanjut. Para peneliti memperkirakan kontaminasi akan menyebar secara merata melalui arus pasang surut.

Studi ini muncul di Arsip Pencemaran Lingkungan dan Toksikologi.

Ed Hathaway, manajer proyek Badan Perlindungan Lingkungan di situs Callahan, mengatakan dibutuhkan waktu lima hingga 10 tahun untuk menyelesaikan pembersihan Superfund. Sementara itu, badan tersebut sedang mencoba mencari tahu apakah sebagian besar polusi berasal dari tumpukan batu atau sedimen.

“Mengingat fakta bahwa terdapat begitu banyak polusi, sulit untuk menentukan siapa yang merupakan kontributor terbesar terhadap dampak rantai makanan,” kata Hathaway, Jumat.