“Liar: Wanita Terliar di Amerika dan Perjuangan untuk Pulau Cumberland” (Grove Press), oleh Will Harlan
Anak laki-laki dan laki-laki yang menyukai alam bebas telah lama memiliki banyak panutan, mulai dari Deerslayer karya James Fenimore Cooper hingga Huck Finn dan Teddy Roosevelt. Namun bagaimana dengan perempuan yang lebih memilih hutan dan rawa dibandingkan masyarakat modern?
“Untamed” karya Will Harlan menceritakan kisah Carol Ruckdeschel yang menggugah pikiran dan terkadang tragis, yang menghabiskan sebagian besar hidupnya melindungi Pulau Cumberland di Georgia dan makhluk-makhluknya.
Sebagai seorang anak, Ruckdeschel menyukai sungai, hutan, dan semua binatang di dalamnya. Dia pernah membawa pulang kura-kura setinggi 2 kaki dan menyembunyikannya di bak mandi selama seminggu – dan terkena pukulan cambuk. Dia belajar mengumpulkan dan memakan roadkill, memelihara bayi kucing hutan, dan membingungkan serta menarik perhatian pria dengan kombinasi kecantikan alami dan ketangguhan tomboinya.
Harlan dengan terampil menangkap banyak lapisan kepribadian Ruckdeschel, mulai dari kecintaannya pada penyu hingga hubungannya yang terkadang menyiksa dengan wanita berkemauan keras lainnya, Dinas Taman Nasional, dan berbagai kekasih. Ruckdeschel menembak dan membunuh seorang mantan suami yang kejam, yang menyebabkan gosip kota kecil yang tak ada habisnya, dan menghabiskan banyak waktu mempelajari bangkai penyu yang membusuk.
Pembaca akan merasakan perasaan pedih tentang seorang wanita berbakat yang bisa menjadi ahli biologi kelautan atau tokoh lingkungan hidup nasional kecuali karena dua masalah: Yang pertama adalah diskriminasi seksual yang dihadapi Ruckdeschel di wilayah Selatan yang didominasi laki-laki pada tahun 1960an, dan yang lainnya adalah ambivalensinya terhadap tempat lain kecuali pantai dan hutan di Pulau Cumberland.
Dalam hal ini, “Untamed” berhasil menceritakan kisah yang mengharukan tidak hanya tentang latarnya, tetapi juga tentang bagaimana masyarakat membatasi beberapa perempuan berbakat yang tidak sesuai dengan panutan tradisional. Ruckdeschel tidak hanya berjuang untuk menyelamatkan Cumberland Island, dia juga memperjuangkan hak untuk hidup sesuai keinginannya: di kabin berawa, mencari makan, jauh dari kemanusiaan.
Buku ini memiliki beberapa kekurangan kecil. Ruckdeschel adalah pembela penyu laut yang penuh semangat, namun ia bukanlah orang pertama atau satu-satunya yang berjuang dalam pertempuran tersebut. Misalnya, mendiang ahli biologi Universitas Florida Archie Carr memulai pekerjaan pentingnya penyu tidak lama setelah Perang Dunia II, sebelum Ruckdeschel menetap di Pulau Cumberland.
Tapi “Untamed” tidak bertujuan untuk menjadi buku lain tentang penyu, melainkan buku tentang bagaimana sebagian orang sangat mencintai alam liar. Ini adalah biografi yang mendalam dan inspiratif tentang seorang wanita Amerika unik yang telah mendapatkan tempatnya bersama Huck Finn, Thoreau, dan pengembara heroik lainnya.
___
Ikuti Kevin Begos https://twitter.com/kbegos
___
On line: