Robin Thicke, “Garis Kabur” (Interskop)
Robin Thicke sedang bersenang-senang.
Setelah menghabiskan sebagian besar karir rekamannya selama satu dekade sebagai salah satu master R&B — seorang penyanyi gerah dengan sesekali lagu hit crossover — Thicke meledak ke dalam kesadaran pop dengan “Blurred Lines”: Ini adalah lagu musim panas yang tak terbantahkan dan mungkin akan menjadi lagu yang populer. menjadi single terbaik tahun ini Alur tarian yang dipengaruhi oleh Marvin Gaye dan penuh seks (dan video nakalnya) telah menjadi titik nyala budaya, melahirkan parodi, komentar, tayangan ulang radio yang tak ada habisnya, dan menyebabkan sejumlah hambatan yang tidak diketahui.
Tentu saja ini merupakan kemenangan bagi Thicke — tetapi bagian tersulit dari kesuksesan adalah mempertahankannya. Ini bukanlah sesuatu yang dilakukan Thicke dengan baik selama bertahun-tahun, terutama setelah mencetak gol dengan “Lost Without U” pada tahun 2007. Akankah “Blurred Lines” menjadi momen yang transenden namun sangat unik bagi penyanyi berusia 36 tahun itu?
Jika itu terjadi, itu bukan karena musiknya. Thicke selalu menciptakan album-album kohesif yang sangat diremehkan; dengan album keenamnya yang dirilis seiring dengan judul lagunya yang terus menuju dominasi dunia, Thicke akhirnya bisa mendapatkan penonton yang pantas untuk lagu-lagunya.
Dengan 11 lagu, “Blurred Lines” dijalin dengan erat, namun tetap berhasil menghadirkan cita rasa yang berbeda, mulai dari musik dansa elektronik hingga lagu R&B hingga alur sela-sela lembaran. Thicke menulis atau ikut menulis setiap lagu, dan saat dia bekerja sama dengan Pharrell untuk “Blurred Lines” dan nama-nama seperti Dr. Luke dan will.i.am sebagai kontributor, dia tetap menjadi bintang acaranya sendiri.
Pesonanya sangat kental, apakah dia menggunakan falsetto seksi, tenor halus, atau bahkan beberapa rap, yang dia lakukan dengan cukup baik pada ‘Top of the World’ yang terdengar retro (yang menunjukkan dia belajar sesuatu dari banyak pasangan Lil Wayne). Dia berhasil bahkan ketika liriknya gagal, seperti beberapa upaya gagal untuk muncul pada lagu elektrobeat yang mengalir seperti bola disko “Give It 2 U” (untungnya, Kendrick Lamar melakukan pekerjaan yang jauh lebih baik dengan syairnya).
Thicke biasanya melakukan romansa dengan benar, dan di situlah dia bersinar di lagu terbaik album, “4 the Rest of My Life,” sebuah syair indah untuk wanita dalam hidupnya yang tampaknya dibuat khusus untuk tarian pertama pernikahan (dan bulan madu) yang tak terhitung jumlahnya. daftar putar). Lagu ini merangkum segala sesuatu yang membuat musik Thicke begitu memikat: seksi, vokal yang sempurna, intro liris yang memikat, dan musik yang menghantarkan. Dengan “Blurred Lines” jalur Thicke menuju posisi teratas musik seharusnya sudah jelas mulai sekarang.
___
Ikuti Nekesa Mumbi Moody di Twitter: http://www.twitter.com/NekesaMumbi