GDANSK, Polandia (AP) — Putra taipan Rusia Mikhail Khodorkovsky menerima penghargaan hak asasi manusia senilai $100.000 atas nama ayahnya yang dipenjara pada hari Minggu dalam sebuah upacara di Polandia yang diselenggarakan oleh pendiri Solidaritas Lech Walesa.
Penghargaan tersebut, yang diumumkan pada hari Kamis, diberikan sebagai pengakuan atas upaya taipan tersebut dalam membangun ekonomi bebas dan masyarakat sipil di Rusia.
Di Pengadilan Artus abad ke-14 yang penuh hiasan di Gdansk, Walesa menyerahkan penghargaan tersebut kepada Pavel, 28 tahun, anak tertua Khodorkovsky, yang membaca surat pengunduran diri ayahnya dalam bahasa Inggris.
Dalam pidatonya, ia mengatakan bahwa penghargaan tersebut merupakan dorongan besar bagi ayahnya, di saat ia membutuhkannya, dan merupakan tanda bahwa “Polandia dan Eropa berada tepat di belakangnya”. Pavel Khodorkovsky tinggal di New York dan mengepalai lembaga think tank Institute of Modern Russia.
Walesa mengatakan dia berharap “pengakuan kita atas penderitaan dan perjuangan akan mempunyai konsekuensi.”
Khodorkovsky, yang pernah menjadi orang terkaya di Rusia, dinyatakan bersalah dalam dua persidangan terpisah di negaranya karena menghindari pajak, mencuri minyak dari perusahaannya sendiri, dan mencuci hasilnya. Dia menghabiskan hampir 10 tahun di penjara dan akan dibebaskan pada tahun 2014.
Pada saat penangkapannya pada tahun 2003, sebagian besar warga Rusia senang melihat Putin mengendalikan kaum oligarki, yang telah memperoleh kekayaan dan pengaruh politik yang luar biasa setelah runtuhnya Uni Soviet. Namun sikap Khodorkovsky selama persidangan dan tulisannya di penjara membuatnya sangat dihormati.
Kasusnya dipandang sebagai hukuman Putin atas ambisi politik Khodorkovsky dan dukungannya terhadap oposisi. Amnesty International menyatakan Khodorkovsky sebagai tahanan hati nurani.
Sebagai tukang listrik galangan kapal di Gdansk, Walesa menerima Hadiah Nobel Perdamaian tahun 1983 karena mendirikan Solidaritas, gerakan kemerdekaan Polandia yang tumbuh dari ketidakpuasan pekerja. Pada tahun 1989 mereka secara damai mengusir komunisme dari Polandia dan tahun berikutnya Walesa menjadi presiden pertama yang dipilih secara populer di Polandia.
Sejak saat itu, ia telah menarik diri dari aktivitas politik, namun terus mendukung upaya pro-demokrasi di seluruh dunia, termasuk Lech Walesa Human Rights Award, yang ia dirikan pada tahun 2008.
Walesa berusia 70 tahun pada hari Minggu, dan upacara penghargaan dimulai dengan hadiah, bunga, dan ucapan selamat untuknya.
Setelah itu, diadakan pesta ulang tahun Walesa di Istana Kepala Biara di Gdansk, dihadiri oleh ratusan orang, termasuk pejabat pemerintah, tokoh masyarakat, dan Pavel Khodorkovsky.