Sersan Angkatan Udara dipenjara karena kasus seks anak

Sersan Angkatan Udara dipenjara karena kasus seks anak

CHEYENNE, Wyo. (AP) – Seorang sersan Angkatan Udara menghadapi hukuman 25 tahun penjara militer setelah mengaku bersalah atas tuduhan melakukan pelecehan seksual terhadap gadis-gadis di Jerman dan Amerika Serikat.

Pejabat di Pangkalan Angkatan Udara FE Warren di Cheyenne dan Pangkalan Angkatan Udara Ramstein di Jerman pada hari Kamis mengumumkan bahwa hakim militer Tech. Sersan. Michael L. Merritt awal pekan ini di Wyoming.

Merritt mengaku bersalah atas tuduhan militer termasuk penyerangan seksual dan penculikan. Hukumannya mencakup kejahatan terhadap empat gadis berusia 5 hingga 14 tahun dari tahun 2003 hingga 2013.

Rilis dari Pangkalan Udara Ramstein di Jerman mengatakan penyelidik militer mengidentifikasi Merritt sebagai pelaku penculikan dan penganiayaan terhadap anak-anak di sana setelah menganalisis bukti forensik pada pakaian.

Letjen. Tom Jones, wakil komandan Angkatan Udara AS di Eropa, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan Angkatan Udara bersyukur bahwa keluarga yang terkena dampak akhirnya dapat disembuhkan.

“Predator ini telah menyebabkan banyak kesakitan dan penderitaan di komunitas kami, dan kami berharap hukuman ini dapat memberikan kesembuhan dan rasa aman bagi semua yang terkena dampaknya,” kata Jones.

Kapten. Eydie Sakura, juru bicara Angkatan Udara di FE Warren, mengatakan pada hari Kamis bahwa Merritt dipindahkan ke pangkalan rudal nuklir di pinggiran ibu kota Wyoming pada Agustus lalu dan ditangkap pada bulan Oktober. Dia ditugaskan ke Skuadron Rudal ke-319.

Merritt menghadapi pengadilan militer di hadapan hakim di FE Warren pada hari Senin dan Selasa. Catatan hukum Angkatan Udara menunjukkan hukuman Merritt termasuk mengakui melakukan kejahatan seksual terhadap seorang gadis di Cheyenne musim gugur lalu.

FE Warren adalah salah satu dari tiga pangkalan Angkatan Udara AS yang menampung rudal balistik antarbenua. Sakura mengatakan Merritt adalah manajer fasilitas sebelum penangkapannya dan tidak memiliki kontak langsung dengan rudal nuklir di pangkalan tersebut.

Sakura mengatakan Kantor Investigasi Khusus Angkatan Udara menyelidiki sejumlah tuduhan mengenai insiden yang melibatkan anak-anak tanggungan militer Amerika dan satu anak berkebangsaan Jerman, baik di dalam maupun di luar Pangkalan Angkatan Udara Ramstein. Hukuman Merritt hanya mencakup kejahatan yang melibatkan anak-anak yang menjadi tanggungan militer AS, katanya.

“Aksesnya terhadap anak-anak sama sekali bukan tugas,” kata Sakura dalam jawaban tertulis atas pertanyaan dari The Associated Press. “Dia tidak memiliki pekerjaan atau tanggung jawab terkait pengasuhan anak, pendidikan, atau kontak langsung yang berhubungan dengan pekerjaan dengan anak-anak. Dia juga tidak melakukan pekerjaan sukarela apa pun.”

Sakura bilang dia tidak diperbolehkan melepaskan usia Merritt. Menurut keterangan tertulis yang diberikannya, Merritt memegang berbagai posisi di Sayap Pengangkutan Udara ke-86 dan Skuadron Munisi ke-435 setelah tiba di Ramstein pada bulan Oktober 2006. Posisinya termasuk bekerja sebagai inspektur amunisi.

Sakura mengatakan dia tidak bisa membocorkan informasi tentang di mana Merritt ditempatkan sebelum dia pergi ke Jerman, tapi dia mengatakan dia ditempatkan di suatu tempat di benua Amerika Serikat.

Hakim militer yang mendengarkan kasus Merritt memvonisnya dengan hukuman 50 tahun penjara, namun Sakura mengatakan hukumannya akan dibatasi hingga 25 tahun berdasarkan kesepakatan pembelaan yang ia capai dengan jaksa sebelum persidangannya. Perjanjian praperadilan menyelamatkan keempat korban muda dari kesaksian di persidangan, katanya.

Merritt dicopot dari pangkatnya, kehilangan semua gajinya dan akan menerima pemberhentian dengan tidak hormat. Merritt akan pergi ke penjara militer di Ft. Leavenworth, Kan., kata Sakura.

Serangkaian laporan AP tahun lalu mendokumentasikan kegagalan pelatihan, rendahnya semangat kerja, pelanggaran yang disengaja terhadap peraturan keselamatan, penyimpangan kepemimpinan dan kesalahan langkah lainnya dalam korps rudal nuklir Angkatan Darat AS. AP juga mengungkapkan penelitian yang tidak dipublikasikan yang menemukan bukti “kelelahan” dan frustrasi di kalangan petugas peluncuran rudal dan pasukan keamanan ICBM.

Sebagai tanggapan, para pejabat tinggi militer telah mengambil langkah-langkah yang menurut mereka dimaksudkan untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap tenaga nuklir dan memastikan bahwa senjata-senjata tersebut berada di bawah kendali yang kompeten.

Data SGP