YERUSALEM (AP) – Sebuah organisasi internasional yang menilai situasi pascaperang mengatakan pembangunan kembali rumah di Gaza setelah perang Israel-Hamas akan memakan waktu 20 tahun.
Perhitungan oleh Shelter Cluster, disponsori bersama oleh badan PBB dan Palang Merah, menyoroti kerumitan yang terlibat dalam seluruh rekonstruksi Jalur Gaza, yang menurut perkiraan Palestina dapat menelan biaya sebanyak 6 miliar dolar.
Setiap upaya untuk membangun kembali Gaza akan dihalangi oleh Mesir dan Israel sejak kelompok Islam Hamas berkuasa pada tahun 2007. Israel telah sangat membatasi impor beton dan bahan konstruksi lainnya ke Gaza karena takut militan akan menggunakannya untuk membangun roket dan terowongan di dekat perbatasan tempat mereka menyerang.
Mesir dan Norwegia telah menyatakan kemungkinan mengadakan konferensi donor untuk Gaza sekitar bulan September, tetapi sejauh ini belum ada pengaturan konkret yang dibuat.
Dengan populasi 1,8 juta orang, Gaza adalah jalur pesisir padat penduduk labirin perkotaan dan tanah pertanian yang masih menanggung bekas luka perang lainnya.
Dalam laporannya, yang dikeluarkan Jumat malam, Shelter Cluster melaporkan bahwa 17.000 unit rumah di Gaza hancur atau rusak parah selama perang dan 5.000 unit lainnya perlu diperbaiki karena kerusakan yang diderita dalam kampanye militer sebelumnya. Selain itu, katanya, Gaza mengalami defisit 75.000 rumah.
Organisasi itu mengatakan perkiraan 20 tahun didasarkan pada kapasitas penyeberangan kargo antara Gaza dan Israel untuk memungkinkan lewatnya 100 truk per hari yang membawa bahan bangunan.
Saat ini, badan Israel yang bertanggung jawab untuk mengoperasikan penyeberangan perbatasan belum mengomentari masalah tersebut atau apakah memiliki rencana di masa depan untuk melonggarkan pembatasan barang yang memasuki Gaza.
Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata pada 26 Agustus. Gencatan senjata segera mengakhiri kekerasan, tetapi masalah utama tetap belum terselesaikan. Hamas segera menyatakan dirinya menang, meski tidak banyak yang bisa ditunjukkan.
Untuk bagiannya, meskipun Israel telah setuju untuk melonggarkan blokade untuk memungkinkan lewatnya bantuan kemanusiaan dan bahan bangunan ke Gaza, banyak pembatasan akan tetap ada.
Lebih dari 2.100 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, tewas dalam perang tersebut. Israel kehilangan 71, termasuk 65 militer.