Presiden Emirates terkena stroke dan harus dioperasi

Presiden Emirates terkena stroke dan harus dioperasi

DUBAI, Uni Emirat Arab (AP) — Presiden Uni Emirat Arab menjalani operasi darurat setelah menderita stroke dan dalam kondisi stabil, kata Kementerian Urusan Kepresidenan, Sabtu.

Sheik Khalifa bin Zayed Al Nahyan menderita stroke pada Jumat pagi, menurut pernyataan kementerian yang dirilis ke kantor berita resmi WAM. Itu tidak memberikan indikasi seberapa parah penyakitnya.

“Dia langsung menjalani operasi bedah. Kesehatannya kini stabil. Semoga Tuhan melindunginya dan memberinya kesembuhan yang cepat,” bunyi pernyataan itu.

Khalifa, 66, menjadi presiden UEA pada tahun 2004, menggantikan ayahnya, Sheik Zayed Bin Sultan Al Nahyan, setelah kematiannya. Ayahnya adalah pemimpin pertama UEA setelah menjadi negara merdeka pada tahun 1971.

UEA adalah federasi tujuh syekh semi-otonom yang berbatasan dengan Arab Saudi dan Oman di ujung selatan Teluk Persia. Negara ini mempunyai hubungan yang hangat dengan Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Barat lainnya.

Khalifa menggunakan kekayaan minyak UEA yang melimpah untuk menjadikan negara anggota OPEC itu sebagai kekuatan ekonomi regional. Gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa di Dubai, menyandang namanya.

Kedua emirat tersebut mengupayakan integrasi yang lebih erat selama masa kepresidenan Khalifa, dibantu oleh dukungan keuangan dari ibu kota, Abu Dhabi, yang mengendalikan sebagian besar cadangan minyak negara tersebut.

Seperti ayahnya sebelumnya, Khalifa adalah penguasa turun-temurun emirat Abu Dhabi selain menjadi presiden UEA. Penguasa Dubai, Sheik Mohammed bin Rashid Al Maktoum, adalah Wakil Presiden dan Perdana Menteri Federasi UEA.

Khalifa juga merupakan ketua Otoritas Investasi Abu Dhabi, salah satu dana kekayaan negara terbesar di dunia. Mereka memegang saham besar di raksasa perbankan Citigroup dan Bandara Gatwick London.

Beberapa kerabat dekat Khalifa memegang posisi penting dalam kepemimpinan Abu Dhabi.

Menteri Luar Negeri Emirat, Sheik Abdullah bin Zayed Al Nahyan, mendoakan saudara tirinya baik-baik saja di akun Twitter resminya, dan memohon kepada Tuhan untuk memberinya “kesehatan dan kesejahteraan”.

Saudara tiri lainnya, Sheik Mohammed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan, adalah putra mahkota Abu Dhabi dan memainkan peran utama dalam menjalankan negara. Dia diharapkan pada akhirnya menggantikan Khalifa.

___

Penulis Associated Press Jon Gambrell di Kairo berkontribusi pada laporan ini.

___

Ikuti Adam Schreck di Twitter di www.twitter.com/adamschreck.

Singapore Prize