Prancis memilih untuk mengakui negara Palestina

Prancis memilih untuk mengakui negara Palestina

PARIS (AP) – Majelis rendah parlemen Prancis pada Selasa melakukan pemungutan suara untuk mendesak pemerintah mengakui negara Palestina dengan harapan akan mempercepat upaya perdamaian setelah konflik selama beberapa dekade.

Hasil suara 339 orang mendukung dan 151 suara menolak tidak mengikat, namun merupakan dukungan simbolis bagi Palestina dalam konteks meningkatnya dukungan di Eropa terhadap keberadaan dua negara. Keputusan tersebut menyerukan kepada pemerintah untuk “mengakui negara Palestina guna mencapai kesepakatan akhir untuk mengakhiri konflik.”

Pemerintah sosialis Perancis mendukung pembentukan negara Palestina, namun mengatakan masih terlalu dini untuk mengakuinya. Prancis, salah satu anggota Dewan Keamanan PBB yang memegang hak veto, ingin perundingan perdamaian dilanjutkan terlebih dahulu.

Israel telah berjanji untuk mengizinkan pembentukan negara Palestina ketika kesepakatan tercapai, namun mengatakan resolusi tersebut mendorong Palestina untuk menghindari perundingan.

“Kami percaya bahwa keputusan seperti itu hanya akan meradikalisasi posisi Palestina dan akan mengirimkan pesan salah yang kuat kepada para pemimpin dan masyarakat di wilayah tersebut,” kata Emmanuel Nahshon, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel. Satu-satunya jalan menuju perdamaian, katanya, adalah melalui perundingan.

Presiden Palestina Mahmud Abbas menyebut inisiatif Perancis sebagai “langkah yang berani dan memberi semangat”.

Ami Abu Zuhri, juru bicara kelompok militan Hamas, yang menguasai Gaza, mengatakan dia menentang negosiasi dengan “pendudukan” (Israel). Namun, ia mengatakan kepada The Associated Press bahwa organisasi tersebut melihat protes di Eropa sebagai tanda “pengakuan dunia atas hak warga Palestina untuk memperoleh hak nasionalnya”.

Tanggapan AS terhadap pemungutan suara tersebut adalah dengan menunjukkan bahwa negara Palestina hanya dapat dicapai “melalui negosiasi langsung antara pihak-pihak yang menyelesaikan masalah status akhir,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Marie Harf.

Pada tanggal 30 Oktober, Swedia menjadi negara Eropa pertama yang pemerintahannya mengakui negara Palestina. Anggota parlemen di Inggris, Spanyol dan Irlandia telah mengeluarkan mosi tidak mengikat untuk pengakuan tersebut.

___

Penulis Associated Press Mohamed Daraghmeh di Ramallah, Tepi Barat, Fares Akram di Kota Gaza, dan Matthew Lee di Washington berkontribusi pada laporan ini.

uni togel