PANAMA CITY (AP) — Para awak kapal yang menurunkan kapal Korea Utara yang ditahan di Terusan Panama karena mengangkut senjata yang tidak diumumkan dari Kuba menemukan peluru tajam di kapal tersebut, kata seorang pejabat Panama pada Jumat.
Anjing pelacak bahan peledak menemukan amunisi untuk peluncur granat dan jenis amunisi lain yang tidak teridentifikasi, kata jaksa anti-narkoba Javier Caraballo, yang tidak merinci jumlah amunisi tersebut.
Kapal tersebut, Chong Chon Gang, sedang dalam perjalanan dari Kuba ke Korea Utara ketika disita di saluran tersebut pada tanggal 15 Juli berdasarkan intelijen bahwa kapal tersebut mungkin membawa narkoba.
Manifes tersebut menyebutkan bahwa mereka membawa 10.000 ton gula, namun peralatan militer Kuba ditemukan di bawah tas tersebut. Sejauh ini belum ada obat yang ditemukan.
Setelah penyitaan, para pejabat Kuba mengatakan kargo tersebut termasuk 240 metrik ton pesawat dan rudal usang, yang mereka kirim ke Korea Utara untuk diperbaiki dan dikembalikan. Tidak ada penyebutan amunisi atau bahan peledak dalam pernyataan pemerintah tersebut, dan para pejabat Kuba tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar pada Jumat sore.
“Kami tidak memiliki lembaran atau daftar untuk menentukan apakah yang kami temukan cocok dengan apa yang ditentukan oleh pemerintah Kuba,” kata Caraballo kepada wartawan.
Dia mengatakan, kotak amunisi tersebut sudah ditutup dan perlu diperiksa oleh ahli bahan peledak untuk mengetahui jumlah dan jenisnya.
Penemuan senjata tersebut mendorong dilakukannya penyelidikan oleh komite Dewan Keamanan PBB yang memantau sanksi terhadap Korea Utara. Dewan tersebut mengirimkan tim untuk melihat apakah mereka melanggar sanksi PBB. Panama awal pekan ini meminta untuk menunda kunjungan tersebut hingga 12 Agustus karena butuh waktu lama untuk membongkar kapal.
Hingga Jumat, awak kapal hanya menurunkan dua dari lima kontainer kargo ke dalam kapal. Selain amunisi, mereka menemukan radar dan sistem kendali peluncuran rudal, dua pesawat Mig-21 dan 12 mobil, semuanya telah ditentukan sebelumnya oleh pemerintah Kuba.
Panama mengajukan tuntutan terhadap kru karena mengangkut peralatan militer yang tidak diumumkan.
Korea Utara dilarang oleh PBB untuk membeli atau menjual senjata, rudal atau komponen, namun selama bertahun-tahun PBB dan pemantau senjata independen telah menemukan senjata Korea Utara dalam perjalanan ke Iran, Suriah dan sejumlah negara di Afrika dan Asia.
PBB mengatakan Korea Utara juga berulang kali mencoba mengimpor senjata terlarang. Para analis mengatakan pihaknya terus melakukan pekerjaan sampingan dalam memperbaiki peralatan Pakta Warsawa yang sudah usang, seringkali dengan imbalan komoditas yang sangat dibutuhkan.
Pemerintah Korea Utara belum mengomentari penyitaan tersebut, selain menyerukan pembebasan awak kapal.