ST. LOUIS (AP) — Seorang mantan petugas lembaga pemasyarakatan Ferguson menghadapi dakwaan kejahatan dan tuntutan hukum karena diduga melakukan hubungan seks dengan seorang narapidana yang sedang hamil dan membiarkannya melarikan diri, sebuah kasus yang muncul di St. Louis. Kepolisian pinggiran kota Louis sudah diselidiki setelah penembakan dan kematian Michael Brown.
Jaris Hayden, 29, akan diadili pada 3 Desember atas tuduhan mengizinkan korupsi yang dilakukan pejabat publik, pelarian diri dan dua tuduhan kontak seksual dengan seorang narapidana. Pengacaranya, Scott Rosenblum, mengatakan Hayden telah memberikan uang jaminan sebesar $10.000 dan bermaksud untuk mengaku tidak bersalah. Dia menolak berkomentar lebih lanjut.
Peristiwa tersebut diduga terjadi pada 9 Oktober 2013. Hayden didakwa oleh dewan juri awal bulan ini, dan wanita tersebut mengajukan gugatannya terhadap Hayden di pengadilan federal pada hari Jumat.
Ferguson telah menjadi tempat protes sejak Brown, 18 tahun, yang tidak bersenjata, ditembak dan dibunuh oleh petugas polisi Ferguson, Darren Wilson pada 9 Agustus. Dewan juri diperkirakan akan memutuskan bulan ini apakah akan mendakwa Wilson. Ed Magee, juru bicara jaksa St. Louis County, Bob McCulloch, mengatakan dewan juri Wilson tidak sama dengan yang mendakwa Hayden.
Pengacara Kota Ferguson Stephanie Karr mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa setelah kota tersebut mengetahui pengaduan terhadap Hayden, kota tersebut memulai penyelidikannya sendiri yang menyebabkan pemecatannya pada 19 November 2013. Dia telah bekerja untuk kota tersebut selama 18 bulan. Karr mengatakan pejabat dan pegawai kota bekerja sama dengan otoritas federal dalam penyelidikan.
Berdasarkan gugatan wanita tersebut, dia dibawa ke penjara karena mengemudi dengan plat nomor yang sudah kadaluwarsa dan memberikan nama palsu kepada petugas. Gugatan tersebut menyatakan pacarnya telah mengirimkan uang jaminan ketika Hayden membawanya ke ruang ketel di penjara dan memaksanya berhubungan seks, lalu melepaskannya melalui pintu samping.
Associated Press biasanya tidak mengidentifikasi orang-orang yang diduga menjadi korban kekerasan seksual. Wanita itu diidentifikasi dalam gugatan hanya dengan inisialnya.
Bevis Schock, pengacara wanita tersebut, mengatakan kasus ini menjadi kekhawatiran baru bagi Ferguson.
“Berbagai tindakan kekerasan terhadap warga yang dilakukan oleh penegak hukum di kota Ferguson merupakan suatu pola,” kata Schock dalam gugatannya.
Kasus pidana ini berbeda dengan tuntutan hukum karena menyatakan bahwa Hayden menerima tawaran wanita tersebut untuk melakukan tindakan seksual dengan imbalan mengizinkannya melarikan diri. Schock mengatakan wanita itu diperkosa dan tidak ada kesepakatan seperti itu.
Gugatan itu menyebutkan wanita itu sedang hamil beberapa bulan.