Kelompok hak asasi kaum gay menargetkan Piala untuk mendapat sorotan

Kelompok hak asasi kaum gay menargetkan Piala untuk mendapat sorotan

RIO DE JANEIRO (AP) – Aktivis hak-hak gay di Brasil menggunakan sorotan Piala Dunia untuk menarik perhatian terhadap hukuman keras yang dihadapi kaum gay di banyak negara yang diwakili dalam pertemuan puncak sepak bola tersebut.

Putaran pertama minggu ini menampilkan pertandingan antara Iran, yang mantan presidennya mengklaim kaum gay tidak ada, dan Nigeria, di mana hukuman bagi hubungan seks sesama jenis berkisar dari penjara hingga hukuman rajam hingga mati. Di alun-alun kota dekat pertandingan di Curitaba, demonstrasi yang dipimpin oleh organisasi hak-hak gay Grupo Dignidade menarik sekitar 400 orang, banyak di antaranya dengan tanda bertuliskan “Tunjukkan homofobia kartu merah,” dan “Di Piala Dunia ini, homofobia dilarang.”

Para aktivis juga menyatakan bahwa Brasil sendiri tidak sepenuhnya ramah terhadap kaum gay. Rio de Janeiro dan Sao Paulo telah lama menjadi tuan rumah parade gay terbesar dan paling terkenal di Amerika Selatan, dan negara ini merupakan negara kedua di benua ini yang melegalkan pernikahan sesama jenis, namun di luar kota-kota besar, menjadi gay masih merupakan sebuah hal yang penuh tantangan.

Tahun lalu di Brazil terjadi 313 pembunuhan anti-gay, menurut organisasi pengawas Grupo Gay da Bahia. Pada tahun 2012, hampir 10.000 pelanggaran hak asasi manusia anti-gay dilaporkan, menurut tinjauan pemerintah Brasil.

“Kami telah mencapai kemajuan besar di Brasil,” kata Toni Reis, pemimpin Grupo Dignidade. “Tapi jalan kita masih panjang.”

Reis mengatakan para aktivis gay yang menghadiri pertandingan Iran-Nigeria pada hari Senin diterima dengan baik oleh para penggemar kedua negara dan beberapa penggemar Iran yang menyaksikan protes di dekatnya menyatakan dukungan mereka terhadap pesan tersebut.

“Kami tidak menentang Piala dan kami tidak menentang para pemain atau fans,” kata Reis dalam sebuah wawancara telepon. “Tujuan kami adalah membuat pernyataan tegas melawan homofobia di seluruh dunia.”

Negara-negara Piala Dunia lainnya juga mendapat kecaman atas kebijakan mereka terhadap homoseksualitas. Rusia, yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018, memicu kehebohan internasional tahun lalu atas undang-undang yang melarang “propaganda hubungan seksual non-tradisional antara anak di bawah umur”. Minggu depan, Rusia akan menghadapi Aljazair, di mana homoseksualitas adalah ilegal dan dapat dihukum dengan hukuman penjara.

“Homoseksualitas dianggap sebagai kejahatan mematikan di Brasil dan kemudian menjadi penyakit,” kata Reis. “Jejaknya masih ada, namun masyarakat Brasil telah mengalami kemajuan yang pesat.

“Kita bisa menjadi model bagi negara-negara seperti Iran dan Nigeria.”

___

Ikuti Jenny Barchfield di Twitter: www.twitter.com/jennybarchfield

Result Sydney