JAKARTA, Indonesia (AP) – Joko Widodo menyelesaikan perjalanan dari gubuk tepi sungai ke istana presiden pada hari Senin, disambut dengan sorak-sorai di jalan-jalan setelah pelantikannya oleh puluhan ribu masyarakat umum Indonesia sebagai pengingat kepada parlemen yang dikuasai oposisi atas kuatnya dukungan akar rumput terhadap pelantikan tersebut. memberinya kekuatan ayunan.
Pria berusia 53 tahun ini menghadapi keputusan sulit, dan dalam waktu dekat, peluang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, negara berpenduduk 250 juta jiwa. Para pendukungnya telah menyatakan kekhawatirannya bahwa reformasi apa pun yang coba ia laksanakan dapat dihalangi oleh oposisi yang bermusuhan yang dipimpin oleh jenderal era Suharto yang ia kalahkan dalam pemilu bulan Juli lalu.
Namun pemikiran tersebut dikesampingkan sejenak pada hari Senin ketika Widodo dan wakilnya melakukan perjalanan dari gedung parlemen ke istana presiden dalam sebuah pesta publik yang terorganisir, yang pertama dalam sejarah negara ini setelah pelantikan. Setelah beberapa kilometer (mil), dia meninggalkan mobilnya dan mengambil kuda dan kereta, sambil menunjukkan tanda kemenangan dan menjabat tangan yang tak terhitung jumlahnya.
“Kepada para nelayan, para buruh, para petani, para pedagang, para penjual sop bakso, para pedagang asongan, para supir, para akademisi, para buruh, para prajurit, para polisi, para pengusaha dan para profesional, saya ucapkan marilah kita semua bekerja keras. bersama-sama, bahu-membahu, karena ini adalah momen bersejarah,” kata Widodo dalam pidato pelantikannya, disaksikan para pemimpin kawasan dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry.
Widodo, yang lebih dikenal dengan julukannya Jokowi, terpilih dengan 53 persen suara, dan sebagian besar dukungannya datang dari masyarakat miskin, masyarakat non-perkotaan yang tertarik dengan sikapnya yang sederhana dan rekam jejak kerja kerasnya sebagai Gubernur Jakarta.
Putra seorang pembuat furnitur, ia dibesarkan di sebuah gubuk bambu sewaan di tepi Sungai Kalianyar di Solo, sebuah kota di Pulau Jawa.
Ia adalah pemimpin Indonesia pertama yang tidak berasal dari kalangan elit politik, bisnis, dan militer yang super kaya dan seringkali korup.
“Saya terharu dengan pidato pelantikan Jokowi pagi ini, indah sekali,” kata Rukasih Wanti sambil menunggu presiden bersama kedua anaknya di bawah payung biru. “Dia pantas mendapatkan rasa hormat dari masyarakat dan perayaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.”
Polisi memperkirakan 50.000 orang menghadiri pesta jalanan tersebut, yang membuat lalu lintas terhenti. Sekitar dua kali lebih banyak orang menghadiri konser malam di mana Widodo menyampaikan pidato dan memotong bagian atas tumpeng sebelum kembali ke istana untuk bertemu dengan para pemimpin yang berkunjung.
Indonesia adalah negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, dan sekitar 90 persen penduduknya beragama Islam. Setelah bertahun-tahun berada di bawah kediktatoran, negara ini dilanda kerusuhan politik, etnis, dan agama pada akhir tahun 1990an dan awal tahun 2000an. Sejak itu, mereka telah mengkonsolidasikan transisi demokrasinya. Meskipun sebagian besar wilayah di negara ini masih miskin dan kesenjangan meningkat, negara ini merupakan rumah bagi kelas menengah yang tumbuh pesat.
Dua masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjukkan konsolidasi demokrasi dan perjuangan terfokus melawan militansi Islam. Namun pertumbuhan ekonomi akibat lonjakan komoditas telah melambat, dan pemulihan terhambat oleh buruknya infrastruktur, merajalelanya korupsi, dan birokrasi.
Widodo menargetkan pertumbuhan sebesar 7 persen di tahun-tahun mendatang. Untuk mencapai hal tersebut, ia memerlukan reformasi yang berani untuk menarik investasi asing, serta kondisi eksternal yang mendukung. Masalah yang mungkin terjadi adalah kenaikan suku bunga AS yang mencapai rekor rendah pada tahun depan diperkirakan akan menguras dana negara, sehingga menekan nilai tukar rupiah dan menakuti pasar.
Para ekonom mengatakan bahwa Widodo harus segera memutuskan seberapa besar pengurangan subsidi bahan bakar yang akan merugikan pemerintah sebesar $30 miliar lebih tahun ini jika subsidi tersebut tidak dipotong. Tindakan ini kemungkinan akan memicu protes dari lawan politik dan dapat memicu demonstrasi jalanan.
Ia juga memperkirakan akan ada perlawanan dari partai-partai oposisi yang masih menderita akibat kekalahan kandidat mereka, Prabowo Subianto. Koalisi anti-Jokowi telah mengambil sebagian besar posisi penting di parlemen dan bulan lalu memberikan suara untuk mengakhiri pemilihan kepala daerah langsung, yang merupakan bagian penting dari transisi demokrasi di negara ini sejak Suharto digulingkan pada tahun 1998.
Subianto menghadiri upacara pelantikan pada hari Senin dan bertemu dengan Widodo minggu lalu untuk menawarkan dukungan yang berkualitas bagi pemerintahannya.
Masih banyak ketidakpastian mengenai seberapa efektif Widodo dalam bernegosiasi dengan pihak oposisi, dan seberapa besar peran yang akan dimainkan oleh pihak oposisi. Penolakan awal Subianto untuk menerima hasil pemilu dan komentar beberapa pendukungnya menimbulkan spekulasi di kalangan analis bahwa ia akan berusaha menggulingkan Widodo dalam jangka menengah.
Dalam pidato pelantikannya, Widodo berjanji untuk mempertahankan kebijakan luar negeri negara yang “bebas dan aktif”, sebuah sikap yang perlahan-lahan menjadikan negara ini mengambil lebih banyak peran kepemimpinan di Asia Tenggara. Bekerja untuk membendung aliran pejuang asing ke Irak dan Suriah, mengelola hubungan dengan Tiongkok dan menjaga hubungan baik dengan Australia akan menjadi tugas utama.
“Saya sangat terharu dengan apa yang disampaikan Presiden Jokowi selama ini. Dia jelas merupakan sosok yang karismatik dan inspiratif,” kata Perdana Menteri Australia Tony Abbott, yang terbang ke Jakarta untuk menghadiri upacara tersebut. “Saya pikir ada gelombang kepercayaan diri dan pembaruan yang melanda Indonesia saat ini.”