Jepang menyetujui studi rudal bersama, ekspor ke AS

Jepang menyetujui studi rudal bersama, ekspor ke AS

TOKYO (AP) – Jepang telah menyetujui ekspor komponen sistem pertahanan rudal buatan lokal ke Amerika Serikat dan meluncurkan penelitian bersama dengan Inggris mengenai teknologi rudal udara-ke-udara untuk jet tempur.

Persetujuan tersebut pada Kamis malam adalah transfer teknologi pertahanan pertama sejak Jepang melonggarkan aturan ekspor militer pada bulan April.

Perubahan kebijakan ini membalikkan larangan Jepang terhadap ekspor senjata pada tahun 1967 berdasarkan konstitusi yang menolak perang. Hal ini terjadi ketika pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe ingin memberikan Jepang postur pertahanan yang lebih tegas.

Berdasarkan persetujuan yang dibuat oleh Dewan Keamanan Nasional, kontraktor pertahanan utama Jepang Mitsubishi Heavy Industries Ltd. seeker gyro, komponen untuk sistem pertahanan rudal permukaan-ke-udara Patriot Defense Capability-2, kepada produsen peralatan pertahanan AS Raytheon Co. Gyro adalah sensor di dalam rudal untuk mengidentifikasi, melacak, dan melacak target.

Mitsubishi Heavy memiliki lisensi untuk memproduksi gyro pencari untuk Raytheon, yang telah berhenti memproduksinya sendiri. AS telah meminta ekspor tersebut, dan gyro seeker buatan Mitsubishi akan ditransfer ke Qatar, kata para pejabat. Pemerintah Jepang mengatakan ekspor tersebut terutama ditujukan kepada pemegang lisensi di AS, sekutu terbaik Jepang. Namun AS telah mengekspor PAC-2 ke hampir selusin negara, termasuk Israel.

Secara terpisah, pemerintah juga memberikan lampu hijau terhadap penelitian bersama Jepang dengan Inggris yang menggunakan teknologi pencari Jepang. Ini adalah proyek berbasis simulasi yang terkait dengan pengembangan rudal Meteor di antara negara-negara Eropa. Pejabat Kementerian Pertahanan Toru Hotchi mengatakan para pejabat Jepang berharap penelitian ini dapat menghasilkan teknologi yang dapat digunakan untuk jet tempur siluman F-35 yang rencananya akan dibeli Jepang untuk Pasukan Bela Diri Udaranya.

Mitsubishi Electric, yang juga memasok suku cadang rudal untuk Pasukan Bela Diri Jepang dengan teknologi sensor terkenal, adalah kandidat utama untuk mengambil bagian dalam proyek tersebut, yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama keamanan dan pertahanan antara Jepang dan Inggris sekaligus berkontribusi pada kemampuan militer Jepang, para pejabat dikatakan.

“Hal ini tidak hanya akan memperkuat kerja sama keamanan dan pertahanan nasional antara Jepang dan Inggris, namun juga dapat berkontribusi pada peningkatan kemampuan pasukan pertahanan diri (Jepang) di masa depan,” menurut pernyataan pemerintah yang dikeluarkan bersama oleh Foreign, Defense and Industry. adalah. kementerian.

AS seharusnya membuat hampir 2.500 jet F-35. Sembilan negara mitra, termasuk Inggris, Denmark dan Italia, terlibat dalam produksi pesawat tersebut.