BANGKOK (AP) — Pihak berwenang Thailand sedang mencari surat perintah penangkapan bagi pewaris kekayaan minuman energi Red Bull setelah dia tidak hadir dalam dakwaan atas kematian seorang polisi akibat tabrak lari, kata jaksa pada Senin.
Pengacara Vorayuth Yoovidhya mengatakan ahli waris berusia 30 tahun itu sedang dalam perjalanan bisnis di Singapura dan tidak bisa kembali ke Thailand untuk menerima dakwaan karena dia jatuh sakit.
Ketidakhadirannya berarti dakwaan ngebut akan dicabut karena undang-undang pembatasan akan berakhir pada hari Selasa. Dia masih menghadapi dakwaan menyebabkan kematian karena mengemudi sembarangan dan tidak berhenti untuk membantu, dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun.
Jaksa Ruecha Krairiksh mengatakan Vorayuth telah menunjukkan niat untuk melarikan diri karena tidak hadir dalam dakwaan.
“Jaksa telah membahas dan memutuskan bahwa terdakwa tampaknya buron dan kami akan menentang permohonan jaminannya selama proses persidangan,” kata Ruecha.
Ini adalah keenam kalinya dakwaan terhadap Vorayuth ditunda sejak ia diduga menabrakkan Ferrari miliknya ke petugas polisi dan menyeret tubuhnya ke jalan Bangkok pada September lalu. Polisi menelusuri tumpahan minyak hingga ke tanah milik keluarganya di lingkungan kaya di dekatnya, namun seorang inspektur polisi setempat awalnya mencoba menutupi keterlibatan ahli waris tersebut dengan menangkap tersangka palsu.
Kasus ini telah menimbulkan kegemparan di kalangan masyarakat Thailand karena adanya persepsi yang tersebar luas bahwa orang kaya dan mempunyai koneksi luas menikmati impunitas atas perbuatan salah mereka.
Pengacara pembela Thanit Buakeaw mengatakan Vorayuth meninggalkan Thailand pada hari Kamis dan terserang flu di Singapura. Dia menunjukkan kepada wartawan surat keterangan medis yang dikeluarkan oleh sebuah klinik di Singapura pada hari Minggu, yang menyatakan Vorayuth “sakit” dan disarankan untuk beristirahat selama satu atau dua hari.
“(Dia) tidak punya niat atau alasan untuk melarikan diri, tapi dia sebenarnya tidak bisa berada di sini hari ini karena tiba-tiba jatuh sakit,” kata pengacara pembela.
Dr. Neo Wee Suan, yang mengeluarkan sertifikat medis, mengatakan kepada Associated Press melalui telepon bahwa dia tidak dapat memastikan apakah dia telah merawat Vorayuth karena kerahasiaan pasien.
Vorayuth adalah cucu pencipta Red Bull Chaleo Yoovidhya, yang meninggal pada Maret tahun lalu. Keluarga ini menduduki peringkat keempat di Thailand oleh majalah Forbes tahun ini dengan kekayaan bersih $7,8 miliar.
Keluarga tersebut juga merupakan satu-satunya importir resmi mobil Ferrari di Thailand.
Keluarga tersebut membayar 3 juta baht ($93.100) kepada saudara kandung polisi yang meninggal tersebut dalam kesepakatan yang bertujuan untuk menghindari tuntutan perdata.