Gedung Putih melarang media menghadiri pertemuan Dalai Lama

Gedung Putih melarang media menghadiri pertemuan Dalai Lama

WASHINGTON (AP) – Gedung Putih pada Jumat mempertahankan keputusannya untuk melarang wartawan dan jurnalis foto menghadiri pertemuan antara Presiden Barack Obama dan Dalai Lama, sembari mengakui kepentingan sah media berita dalam meliput pertemuan kedua pemimpin tersebut.

Pertemuan Obama dengan Dalai Lama menuai kritik tajam dari Tiongkok bahkan sebelum pertemuan tersebut berlangsung, dan Gedung Putih tampaknya mengambil langkah-langkah untuk menjaga kerahasiaan agar tidak semakin membuat marah Beijing. Obama menjamu Dalai Lama di ruang peta Gedung Putih, bukan di Ruang Oval, tempat presiden biasanya membawa pemimpin yang berkunjung untuk berfoto.

Pada saat yang sama, setelah menolak permintaan media untuk memotret pertemuan tersebut, Gedung Putih merilis foto pertemuan tersebut yang dibuat oleh fotografer resmi pemerintah.

Juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan dia memahami ketertarikan media untuk meliput pertemuan dengan Dalai Lama, seorang tokoh terkemuka dunia. Namun dia mengatakan keputusan untuk tidak mengizinkan masuknya konsisten dengan pertemuan Obama sebelumnya dengan biksu Buddha tersebut.

“Kami telah berupaya, seperti yang Anda tahu, untuk memberikan lebih banyak akses kepada fotografer dan juga Anda semua,” kata Carney kepada wartawan. “Dalam hal ini kami tidak bisa melakukan itu, tapi kami berupaya melakukan upaya itu.”

Ia menambahkan bahwa Dalai Lama memilih untuk meninggalkan Gedung Putih tanpa berbicara kepada wartawan yang berkumpul untuk mengantisipasi pernyataannya.

Keputusan ini diambil di tengah meningkatnya protes media atas terbatasnya akses terhadap acara-acara Obama. Koalisi organisasi berita besar, termasuk The Associated Press, memprotes pembatasan yang terkadang menghalangi jurnalis mengambil foto dan video Obama saat menjalankan tugas resminya.

Dalam pernyataan bersama, presiden dari dua organisasi yang memimpin koalisi tersebut mengatakan bahwa Gedung Putih sebelumnya telah menyetujui bahwa pada prinsipnya harus ada liputan pers yang independen ketika presiden bertemu dengan pemimpin utama dunia. Mereka mengatakan Gedung Putih melanggar prinsip tersebut pada hari Jumat dengan menolak akses dan kemudian merilis foto-fotonya sendiri sebagai “siaran pers visual.”

“Sekali lagi, ini merupakan propaganda dan bukan merupakan akses terbuka pers terhadap urusan masyarakat. Kami berharap ini akan menjadi contoh terakhir dari pembatasan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata David Boardman dari American Society of News Editors dan Debra Adams Simmons dari Managing Editor Associated Press.

Gedung Putih telah mengambil beberapa langkah dalam beberapa pekan terakhir untuk mengatasi permasalahan ini, termasuk mengizinkan jurnalis yang bepergian bersama Obama dengan pesawat Air Force One untuk memotret presiden saat ia mengeluarkan perintah eksekutif yang ditandatangani.


situs judi bola