Fokus AS beralih dari serangan udara di Irak

Fokus AS beralih dari serangan udara di Irak

WASHINGTON (AP) – Presiden Barack Obama diperkirakan tidak akan menyetujui serangan udara yang akan segera dilakukan di Irak, sebagian karena hanya ada sedikit sasaran yang jelas yang dapat menumpulkan pemberontakan Sunni yang bergerak cepat, kata para pejabat AS pada Selasa.

Para pejabat mengatakan Obama belum membuat keputusan akhir dan tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa serangan udara pada akhirnya akan digunakan, terutama jika target yang kuat sudah tersedia. Namun para pejabat mengatakan serangan tersebut bukan fokus diskusi pemerintah saat ini mengenai bagaimana menanggapi situasi keamanan yang memburuk di Irak.

Presiden berencana memberi pengarahan kepada para pemimpin kongres mengenai masalah ini di Gedung Putih pada hari Rabu.

Para pejabat tersebut bersikeras untuk tidak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk membahas pembahasan yang sedang berlangsung secara terbuka dengan menyebutkan namanya.

Selain serangan udara, AS juga mempertimbangkan kemungkinan mengirimkan kontingen kecil pasukan operasi khusus ke Irak untuk membantu melatih pasukan keamanan negara tersebut. Para pejabat juga mencari cara untuk meningkatkan intelijen yang tersedia bagi pasukan Irak.

Secara lebih luas, pemerintahan Obama juga mendorong Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki untuk mengambil langkah-langkah untuk menjadikan pemerintahannya yang didominasi Syiah menjadi lebih inklusif. Obama mengatakan pekan lalu bahwa tindakan militer jangka pendek AS di Irak tidak akan berhasil kecuali tindakan tersebut dibarengi dengan perubahan politik oleh pemerintah di Bagdad.

Terlepas dari seruan tersebut, ada tanda-tanda perang terbuka antara Syiah dan Sunni, dua sekte utama Muslim, pada hari Selasa. Hampir empat lusin tahanan Sunni ditembak mati di sebuah penjara di utara Bagdad, sebuah bom mobil menghantam lingkungan Syiah di ibu kota, dan empat pemuda Sunni ditemukan tewas.

Selama delapan tahun kehadiran Amerika di Irak, pasukan Amerika bertindak sebagai penyangga antara dua sekte Islam tersebut, meskipun keberhasilannya terbatas. Namun pasukan AS menarik diri sepenuhnya pada akhir tahun 2011 ketika Washington dan Baghdad gagal mencapai kesepakatan untuk memperluas kehadiran militer AS di sana.

Namun pemerintahan Obama terpaksa memikirkan kembali hubungannya dengan Irak setelah kelompok Negara Islam Irak dan Levant (ISIS) yang terinspirasi al-Qaeda dengan cepat menguasai kota-kota penting di Irak pekan lalu. Obama telah memberitahu Kongres bahwa ia mengirim hampir 300 pasukan ke dalam dan sekitar Irak untuk mengamankan kedutaan besar AS di Bagdad dan aset-aset tambahan AS.

judi bola terpercaya