El Salvador menambah dakwaan bagi pendeta dalam kasus geng

El Salvador menambah dakwaan bagi pendeta dalam kasus geng

SAN SALVADOR, El Salvador (AP) – Tuntutan lebih lanjut telah diajukan terhadap seorang pendeta Spanyol yang ditangkap pekan lalu, karena dituduh membantu anggota geng yang dipenjara dipindahkan ke penjara yang tidak terlalu keras dan membantu mereka membunuh orang untuk memeras dari sel mereka, kata jaksa Salvador pada Selasa.

Jaksa Elsy Amaya mengatakan dakwaan baru ini merupakan bagian dari kasus pidana kedua terhadap pendeta Katolik Roma Antonio Rodriguez Tercero, yang dibebaskan dengan jaminan pada hari Senin atas tuduhan sebelumnya tetapi ditangkap kembali beberapa jam kemudian.

Amaya mengatakan dia memiliki bukti bahwa Rodriguez Tercero bernegosiasi dengan pejabat yang tidak disebutkan namanya untuk menurunkan intensitas perangkat pemblokiran sinyal seluler di penjara agar anggota geng dapat menggunakan ponsel selundupan untuk memeras korbannya. Dia mengatakan pendeta itu terdengar dalam rekaman percakapan telepon yang menyampaikan permintaan itu.

Imam itu juga merundingkan pemindahan beberapa anggota geng ke penjara yang lebih lunak dan mengadakan beberapa pembicaraan dengan para pemimpin geng yang dipenjara, katanya.

Kasus pidana kedua terhadap pendeta tersebut juga mencakup dakwaan terhadap 37 anggota geng Barrio 18.

Tuduhan terhadap pendeta tersebut menuai kritik dari para pendukungnya, termasuk sekitar 50 orang yang membawa tanda-tanda menuntut keadilan baginya pada rapat umum hari Senin di luar pengadilan tempat kasusnya disidangkan.

Rodriguez Tercero, yang merupakan kritikus vokal terhadap strategi anti-geng pemerintah, mengatakan dia menjadi sasaran karena “kejujurannya”.

Jaksa pekan lalu mendakwa pendeta tersebut mengatur perlakuan yang menguntungkan bagi anggota geng dan menyelundupkan barang selundupan ke penjara.

Penangkapannya merupakan bagian dari tindakan keras yang juga melibatkan penangkapan 12 petugas polisi, dua hakim, tiga pegawai pengadilan dan dua petugas kejaksaan yang diduga bekerja sama dengan anggota geng jalanan “Mara”. Beberapa dari mereka dituduh membantu mempercepat atau memperbaiki keputusan hukum bagi anggota geng.

Pastor yang dikenal sebagai “Pastor Tony” di lingkungan berpenghasilan rendah di mana parokinya berada, telah terlibat dalam program yang bertujuan untuk merehabilitasi anggota geng.

Gereja telah memainkan peran yang kompleks dalam upaya mengendalikan kekerasan geng di negara Amerika Tengah ini.

Para pemimpin geng Mara Salvatrucha dan Barrio 18 mengatakan Rodriguez Tercero dan ulama lainnya membantu menengahi gencatan senjata antara kedua geng pada tahun 2012 yang untuk sementara waktu menyebabkan penurunan jumlah pembunuhan. Pejabat pemerintah sejak itu mengatakan gencatan senjata tidak berhasil.

Keluaran SGP Hari Ini