Dokter berharap pasien Ebola di Nebraska bisa pulih

Dokter berharap pasien Ebola di Nebraska bisa pulih

OMAHA, Neb. (AP) — Seorang pekerja bantuan asal AS yang terinfeksi Ebola dan dirawat di Nebraska kini diperkirakan akan pulih sepenuhnya, kata dokternya, Rabu.

Tim medis yang merawat Rick Sacra, 51, juga mengaku optimistis dia bisa segera meninggalkan Nebraska Medical Center di Omaha.

“Namun, kami masih berhati-hati karena tingkat keparahan dan faktor yang belum diketahui dari penyakit ini,” kata Dr. Angela Hewlett, direktur medis di unit isolasi yang menampung Sacra, yang tertular Ebola saat bekerja di Liberia. “Kami tahu dari pengalaman bagaimana kondisi pasien lain membaik, tapi karena kami hanya punya sedikit pengalaman dalam merawat pasien Ebola, hal ini sedikit melemahkan optimisme kami.”

Dr. Phil Smith, direktur medis unit tersebut, mengatakan kumpulan sampel darah awal dari Sacra yang dikirim ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menunjukkan penurunan jumlah virus dalam darahnya selama lima hari pertama pengobatan. Dokter kini menunggu hasil sampel darah kedua.

“Agar Dr. Sacra bisa dipulangkan, harus ada dua tes darah negatif yang berjarak 24 jam,” kata Hewlett. “Jika sampel darah pada kelompok kedua terus mengalami tren yang sama seperti pada kelompok pertama, kami akan dapat menjalankan tes tersebut segera.”

Sacra, yang dirawat di rumah sakit di Omaha sejak 5 September, menerima obat eksperimental selama tujuh hari tetapi tidak lagi menerima pengobatan tersebut, kata rumah sakit dalam rilis tertulisnya. Sacra juga menerima darah dari rekan dokternya yang berjuang melawan penyakit tersebut dan sembuh.

Istrinya, Debbie, dan tim medis yang merawatnya memberikan kabar terbaru setiap hari bahwa kondisinya tampaknya terus membaik sejak dia dibawa ke rumah sakit.

“Dia terlihat bagus secara pribadi,” kata Smith. “Kami berharap data laboratorium terbaru mencerminkan apa yang kami lihat di ruangannya.”

Wabah Ebola di Afrika Barat diyakini telah membuat hampir 5.000 orang sakit, sebagian besar di Liberia, Sierra Leone, dan Guinea. Virus mematikan ini juga telah mencapai Nigeria dan Senegal. Ini menewaskan sedikitnya 2.400 orang.

Presiden Barack Obama mengumumkan pada hari Selasa bahwa ia akan memerintahkan 3.000 personel militer AS ke Afrika Barat untuk mencoba membendung penyebaran penyakit ini, yang terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh pasien yang sakit. AS juga berencana mengirimkan 17 pusat perawatan dengan masing-masing 100 tempat tidur ke Liberia.

daftar sbobet