LONDON (AP) – Gereja-gereja dan masjid-masjid di Inggris mengadakan doa pada hari Minggu untuk Alan Henning, seorang pekerja bantuan Inggris yang dibunuh oleh militan ISIS, sementara warga Inggris lainnya berkumpul kembali dengan keluarganya setelah dibebaskan oleh para penculiknya di Libya.
Sebuah gereja di kampung halaman Henning, Eccles, di barat laut Inggris, mengadakan kebaktian “refleksi dan solidaritas” untuk agama lain untuk mengenangnya pada hari Minggu.
Para pemimpin Muslim yang berkumpul untuk merayakan hari raya Idul Adha juga mendesak jamaah untuk berdoa bagi sopir taksi, yang tertangkap sedang mengangkut pasokan kemanusiaan ke Suriah.
Imam Masjid Pusat Manchester, Asim Hussain, mengatakan pembunuh Henning tidak mewakili wajah Islam yang sebenarnya.
“Mereka sama sekali bukan Muslim atau negara,” katanya kepada BBC. “Bahkan kami tidak menganggap mereka Muslim.”
Perdana Menteri Inggris, David Cameron, berjanji akan menggunakan “setiap aset yang kita miliki” untuk memburu dan menghukum para pembunuh Henning. Pesawat-pesawat tempur Inggris ikut serta dalam operasi udara pimpinan AS melawan militan ISIS di Irak, namun tidak di Suriah, yang diyakini menjadi basis para militan tersebut.
Setelah kematian Henning, mantan perwira militer senior meminta Inggris untuk meningkatkan keterlibatan militernya di Suriah.
Cameron mengatakan tidak akan ada pasukan Inggris yang memerangi kelompok ekstremis tersebut di lapangan, namun ia dapat mengizinkan misi pasukan khusus melawan mereka yang menculik Henning dan warga negara Barat lainnya.
Para militan merilis sebuah video pada hari Jumat yang menunjukkan apa yang tampaknya merupakan pemenggalan kepala Henning.
Video yang dirilis pada hari Jumat adalah yang keempat yang dirilis oleh kelompok ISIS. Korban sebelumnya adalah jurnalis Amerika James Foley, jurnalis Amerika-Yahudi Steven Sotloff dan pekerja bantuan David Haines. Mereka juga merilis satu pesan yang berisi ancaman akan membunuh warga negara Amerika Peter Kassig.
Pada hari Sabtu, pemerintah Inggris mengumumkan pembebasan David Bolam, seorang profesor di Sekolah Eropa di Benghazi. Guru tersebut ditangkap empat bulan lalu oleh kelompok yang menamakan dirinya Tentara Islam.
BBC melaporkan bahwa pembebasannya diatur oleh politisi lokal setelah uang tebusan dibayarkan.
Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan dia tidak terlibat dalam negosiasi tersebut. Pihak berwenang di negara tersebut mengkritik negara-negara yang membayar uang tebusan kepada kelompok milisi.