MADRID (AP) – Presiden pemerintah daerah Catalonia di Spanyol, Kamis, mengatakan ia ingin mengadakan referendum kemerdekaan pada 9 November 2014, namun pemerintah Spanyol segera mengatakan tidak.
Artur Mas mengumumkan di ibu kota Catalan, Barcelona, bahwa referendum tersebut akan menanyakan para pemilih di wilayah tersebut apakah mereka ingin Catalonia menjadi sebuah negara bagian dan, jika demikian, merdeka.
Mas tidak menjelaskan secara jelas perbedaan antara negara dan negara merdeka. Namun, pertanyaan-pertanyaan tersebut tampaknya telah membuka pintu bagi kaum nasionalis yang menginginkan Catalonia memiliki struktur negara namun tetap menjadi bagian dari Spanyol, mungkin seperti Puerto Riko dan Amerika Serikat.
Menteri Kehakiman Alberto Ruiz Gallardon menanggapi pengumuman Mas dengan mengatakan referendum adalah tindakan ilegal dan tidak diperbolehkan.
Konstitusi Spanyol mengatakan hanya pemerintah pusat di Madrid yang dapat mengadakan referendum, dan Perdana Menteri Mariano Rajoy baru-baru ini menolak permintaan Mas untuk mengizinkan referendum. Pemerintah belum mengatakan apa yang mungkin dilakukan untuk mencegah pemungutan suara.
Mas mengatakan tanggal referendum ditetapkan hampir satu tahun lagi untuk memberikan cukup waktu untuk negosiasi dengan Madrid mengenai cara mengadakan konsultasi secara hukum.
Jajak pendapat menunjukkan bahwa masyarakat Catalan kurang lebih terpecah dalam hal kemerdekaan. Uni Eropa dan NATO telah memperingatkan Catalonia bahwa mereka akan dikecualikan jika memisahkan diri.
Skotlandia akan mengadakan referendum kemerdekaan tahun depan, pada 18 September. Pemungutan suara ini disetujui oleh pemerintah Inggris.
Mas mulai mendorong referendum setelah gagal mencapai perjanjian keuangan yang lebih baik untuk Catalonia dengan pemerintah pusat pada tahun 2012. Usulan referendum ini mendapat dukungan dari sekitar 1 juta orang yang hadir di dua demonstrasi yang diadakan sejak saat itu.
Kemungkinan suatu daerah mempunyai hak untuk menentukan masa depannya telah memicu banyak perdebatan politik dan menimbulkan pertanyaan mengenai apakah sudah waktunya untuk mereformasi UUD 1978 untuk mengurangi ketidakpuasan terhadap wilayah. Wilayah Basque, yang secara tradisional mencari kekuatan lebih besar, gagal beberapa tahun lalu dalam upayanya menyelenggarakan referendum penentuan nasib sendiri.
Catalonia adalah salah satu wilayah paling kuat di negara ini dan menyumbang sekitar seperlima dari PDB Spanyol sebesar 1,1 triliun euro ($1,5 triliun). Populasinya yang berjumlah 7,5 juta jiwa lebih besar dibandingkan dengan anggota UE seperti Denmark, Irlandia, atau Finlandia.
Wilayah ini, seperti wilayah lain di Spanyol, memiliki bahasanya sendiri dan juga bahasa Spanyol. Kekuatan finansialnya mencakup hak pemungutan pajak tertentu.
Spanyol mempunyai 17 wilayah, yang masing-masing mempunyai otonomi yang besar, namun tidak mempunyai kendali atas bidang-bidang utama seperti pertahanan, urusan luar negeri, pelabuhan dan bandara, serta dalam pengambilan keputusan ekonomi dan keuangan nasional.