NEW YORK (AP) – Burger King mengatakan kembalinya “Chicken Fries” membantu meningkatkan penjualan di AS dan Kanada, yang merupakan angka tertinggi dalam dua tahun.
Jaringan toko yang berbasis di Miami mengatakan pada hari Selasa bahwa penjualan global naik 2,4 persen di lokasi-lokasi yang sudah mapan selama kuartal ketiga, termasuk peningkatan 3,6 persen di AS dan Kanada. McDonald’s sebelumnya melaporkan penurunan 3,3 persen di AS pada periode yang sama, dengan alasan meningkatnya persaingan sebagai salah satu faktornya.
Alex Macedo, presiden operasi Burger King di Amerika Utara, mengatakan bahwa meningkatkan kecepatan layanan di restoran dan berfokus pada item menu baru yang lebih sedikit dan “lebih berdampak” adalah hal yang bermanfaat.
Burger King mengumumkan pada bulan Agustus bahwa mereka akan menghadirkan kembali Chicken Fries untuk waktu yang terbatas setelah “jeritan gas yang terus-menerus mencapai titik di mana mereka tidak dapat lagi diabaikan.” Hidangan yang terdiri dari potongan ayam goreng berbentuk kentang goreng ini diperkenalkan pada tahun 2005 dan dihapus dari menu pada tahun 2012.
Kembalinya Chicken Fries adalah salah satu dari banyak dorongan pemasaran yang dilakukan Burger King sejak perusahaan investasi 3G Capital meluncurkan kembali jaringan tersebut pada tahun 2012. Beberapa upaya gagal; rantai tersebut baru-baru ini mengatakan pada musim panas ini bahwa sebagian besar pewaralabanya akan menghilangkan “Satisfries” berkalori rendah dari menu setelah kurang dari setahun.
Untuk meningkatkan keuntungannya, Burger King juga telah mencabut lisensi restoran milik perusahaan di AS dan menutup kesepakatan dengan operator lokal untuk membuka lebih banyak toko di seluruh dunia. CEO Daniel Schwartz mengatakan bulan ini bahwa dia berencana membuka restoran pertamanya di India, dengan menu utama vegetarian. Burger King saat ini memiliki hampir 14.000 lokasi di seluruh dunia.
Perusahaan tersebut juga mengatakan pada musim panas ini bahwa mereka akan mengakuisisi Tim Hortons senilai $11 miliar dan memindahkan kantor pusatnya ke Kanada, tempat asal perusahaan kopi dan donat tersebut. Perusahaan-perusahaan tersebut mengatakan Tim Horton’s akan memanfaatkan keahlian Burger King dalam menjalin kesepakatan waralaba internasional untuk memperluas kehadiran globalnya.
Setelah memperhitungkan biaya satu kali yang terutama terkait dengan pembelian Tim Hortons, Burger King Worldwide Inc. mengatakan pihaknya kehilangan $23,5 juta, atau 7 sen per saham. Laba yang disesuaikan adalah 27 sen per saham, sejalan dengan ekspektasi Wall Street.
Total pendapatan naik menjadi $278,9 juta, lebih rendah dari perkiraan Wall Street sebesar $281,8 juta.
Saham Burger King turun 4 persen menjadi $31.
__
Ikuti Candice Choi www.twitter.com/candicechoi