AS kecewa dengan pembebasan jurnalis Yaman

AS kecewa dengan pembebasan jurnalis Yaman

KAIRO (AP) – Amerika Serikat pada Rabu menyatakan kekecewaannya atas pembebasan seorang jurnalis Yaman yang menurut kelompok hak asasi manusia ditahan karena laporannya tentang Al Qaeda dan dugaan keterlibatan AS dalam serangan di Yaman.

Abdelela Shayie diampuni oleh presiden Yaman pada hari Selasa setelah tiga tahun penjara atas tuduhan membantu al-Qaeda dan ulama militan kelahiran Amerika Anwar al-Awlaki. Shayie dijatuhi hukuman lima tahun penjara pada tahun 2011.

Washington menganggap al-Qaeda di Yaman sebagai cabang kelompok yang paling aktif dan berbahaya. Hal ini terkait dengan beberapa percobaan serangan di Amerika

Juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki mengatakan Amerika Serikat telah menyampaikan pandangannya mengenai pembebasan Shayie kepada pemerintah Yaman.

“Kami prihatin dan kecewa dengan pembebasannya yang terlalu dini,” kata Psaki kepada wartawan.

Shayie, yang telah menerbitkan wawancara dengan tokoh-tokoh penting al-Qaeda di Yaman, membantah tuduhan terhadap dirinya. Pada tahun 2010, Shayie didakwa berkomunikasi dengan “orang-orang yang dicari” dan bertindak sebagai konsultan media untuk tokoh-tokoh al-Qaeda, termasuk al-Awlaki, yang diyakini menjadi alat yang ampuh untuk perekrutan al-Qaeda di Barat. Al-Awlaki tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Yaman pada September 2011.

Beberapa bulan setelah persidangannya berakhir pada tahun 2011, mantan presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, mengeluarkan perintah untuk membebaskannya, namun Presiden Barack Obama turun tangan dengan panggilan telepon yang mendesaknya untuk menahan Shayie.

“Tekanan politik yang kuat yang diterapkan oleh AS tampaknya merupakan upaya terang-terangan untuk mengabaikan proses peradilan di negara lain,” kata Philip Luther, kelompok hak asasi manusia Amnesty International, dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.

Amnesty International telah menyerukan penyelidikan yang independen dan tidak memihak terhadap serangan tahun 2009 yang “dibantu diungkap” oleh Shayie.

Serangan pada bulan Desember 2009 itu menewaskan lebih dari 40 orang, termasuk hampir dua lusin anak-anak, lebih dari selusin wanita dan 14 orang yang diduga anggota al-Qaeda, menurut kelompok hak asasi manusia. Pemerintahan Obama belum mengakui peran mereka dalam serangan tersebut.

Shayie dilarang bepergian ke luar Yaman selama dua tahun sebagai syarat pembebasannya.

Amnesty mengatakan dia tampak seperti tahanan hati nurani, yang ditahan semata-mata karena pekerjaannya yang sah sebagai jurnalis.

Komite Perlindungan Jurnalis yang bermarkas di New York mengatakan pemberitaan Shayie tentang al-Qaeda secara tidak adil disamakan dengan pekerjaan untuk al-Qaeda. Kelompok tersebut mengatakan Shayie harus diizinkan terus menjadi jurnalis tanpa takut dilecehkan atau dipenjara.

slot