AS tidak mengesampingkan peran Rusia dalam jatuhnya pesawat tersebut

AS tidak mengesampingkan peran Rusia dalam jatuhnya pesawat tersebut

Perserikatan Bangsa-Bangsa (AP) – Duta Besar AS untuk PBB Samantha Power mengatakan pada pertemuan darurat Dewan Keamanan pada hari Jumat bahwa Amerika Serikat tidak mengesampingkan bantuan dari Rusia dalam meluncurkan rudal permukaan-ke-udara yang tidak dimilikinya. Sebuah pesawat Malaysia Airlines yang terbang di atas Ukraina timur, menewaskan 298 orang di dalamnya.

Rudal yang menembak jatuh pesawat tersebut, kata duta besar, merupakan SA-11 yang diluncurkan dari wilayah Ukraina yang dikuasai separatis pro-Rusia. Dia menambahkan bahwa Rusia telah memasok sistem SA-11 dan senjata kaliber besar lainnya kepada kelompok separatis.

Pesawat itu berada pada ketinggian jelajah 10.000 meter (33.000 kaki) dalam perjalanan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur di koridor udara yang diketahui ketika ditembak jatuh pada hari Kamis, diplomat itu menambahkan.

Power mengatakan bahwa seorang reporter Barat melaporkan sistem SA-11 di wilayah yang dikuasai separatis dekat Snizhne pada Kamis pagi, “dan para separatis terlihat beberapa jam sebelum insiden dengan sistem SA-11 SAM di dekat lokasi di mana” Pesawat itu jatuh.

“Para separatis awalnya mengaku bertanggung jawab atas jatuhnya sebuah pesawat angkut militer, dan mereka mengaku bertanggung jawab serta merilis video yang kini dikaitkan dengan jatuhnya Malaysian Airlines,” kata Power. “Para pemimpin separatis juga membual di media sosial tentang jatuhnya sebuah pesawat, namun kemudian menghapus pesan-pesan tersebut.”

“Karena kerumitan teknis SA-11, kecil kemungkinannya kelompok separatis dapat mengoperasikan sistem tersebut secara efektif tanpa bantuan personel ahli. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengesampingkan bantuan teknis dari personel Rusia dalam pengoperasian sistem tersebut,” tambahnya.

Power mengatakan Ukraina juga memiliki rudal SA-11, namun Amerika Serikat tidak mengetahui adanya rudal di area tempat pesawat itu jatuh.

Dia mencatat bahwa jatuhnya pesawat Malaysian Airlines juga mengikuti pola serangan terhadap pesawat oleh kelompok separatis pada bulan Juni dan baru-baru ini, termasuk Senin dan Rabu.

“Jika benar bahwa separatis yang didukung Rusia adalah pelaku serangan terhadap pesawat sipil ini, mereka dan para pendukungnya punya alasan untuk menutupinya,” kata Power kepada Dewan Keamanan.

Oleh karena itu sangat penting bahwa penyelidikan segera dimulai, katanya.

Diplomat tersebut menyerukan gencatan senjata dari Rusia, kelompok separatis pro-Rusia, dan Ukraina agar penyelidik dapat segera menuju lokasi kejadian.


Data Sidney