Kekerasan di Rio favela dekat lokasi Olimpiade

Kekerasan di Rio favela dekat lokasi Olimpiade

RIO DE JANEIRO (AP) — Sebuah favela di Rio de Janeiro berubah menjadi kekerasan pada Selasa setelah kematian seorang tokoh lokal yang populer.

Para tetangga memblokir jalan, melemparkan botol kaca dan bahan peledak rakitan di jalan raya yang sibuk di kawasan wisata Copacabana.

Suara tembakan keras terdengar ketika anggota pasukan polisi elit memasuki favela Pavao-Pavaozinho, yang terletak hanya beberapa ratus meter dari tempat penyelenggaraan Olimpiade 2016.

Ini adalah pecahnya kekerasan terbaru di salah satu favela “adat” di Rio, daerah marginal yang dikuasai geng narkoba selama beberapa dekade.

Pada tahun 2008, polisi memulai program keamanan yang ambisius untuk mengusir geng-geng dari favela dan mendirikan pos-pos permanen di dalamnya. Program ini merupakan bagian dari rencana pengamanan turnamen sepak bola Piala Dunia yang akan diselenggarakan pada bulan Juni dan Olimpiade 2016 di kota tersebut.

Sejauh ini, 37 unit polisi perdamaian telah dibentuk, mencakup wilayah dengan populasi 1,5 juta orang. Namun terdapat keluhan terus-menerus mengenai taktik polisi yang menggunakan kekuatan berlebihan yang menyebabkan kematian warga.

Jenazah Douglas Rafael da Silva Pereira (25) ditemukan di favela pada Selasa. Dia adalah karakter yang terkenal di masyarakat, karena dia adalah seorang penari di acara TV di jaringan Globo. Penyebab kematiannya tidak jelas, namun warga menyalahkan polisi.

“Polisi memukuli teman saya hingga tewas, sama seperti mereka menyiksa dan membunuh di komunitas lain,” kata Johanas Mesquita (23), warga Pavao-Pavaozinho. “Rencana untuk menenangkan favela ini adalah sebuah kegagalan, kekerasan yang dilakukan polisi hanya menggantikan kekerasan yang dilakukan para penyelundup narkoba.”

Polisi di sana menolak menjawab pertanyaan tentang apa yang memicu reaksi kekerasan dari warga. Seorang juru bicara mengatakan melalui telepon bahwa dia belum bisa memberikan komentar.

Setelah jenazah ditemukan, para pemuda yang marah mulai menyalakan api unggun di seluruh favela dan melemparkan bahan peledak, botol, dan benda lain ke jalan raya utama Copacabana. Polisi memasuki favela dan setidaknya terdengar tiga kali tembakan berkepanjangan, kemungkinan antara petugas dan pengedar narkoba yang masih ada di kota kumuh tersebut.

Tidak ada laporan korban jiwa atau cedera akibat peristiwa tersebut.

Dalam beberapa bulan terakhir, geng narkoba telah menyerang pos polisi, yang menurut pihak berwenang merupakan upaya untuk mencegah perluasan program pengamanan dan merebut kembali wilayah yang menguntungkan untuk penjualan narkoba.

___

Bradley Brooks ada di Twitter sebagai: www.twitter.com/bradleybrooks

judi bola online