WASHINGTON (AP) – Sepasang suami istri di Washington menggugat British Airways, dengan mengatakan maskapai tersebut merusak liburan mereka dengan memesankan mereka tiket ke pulau Karibia, Grenada, bukan ke Granada, Spanyol.
Edward Gamson dan Lowell Canaday mengatakan dalam gugatan mereka bahwa mereka ingin melakukan perjalanan dari Washington ke London dan kemudian ke Granada, Spanyol. Gamson, seorang dokter gigi yang berkantor di Maryland, mengatakan dia menjelaskan rencana perjalanannya kepada agen British Airways yang membuat reservasi.
Gugatan tersebut menyebutkan pasangan tersebut menerima tiket elektronik yang merujuk pada “Grenada” namun tidak mencantumkan negara, kode bandara, atau durasi penerbangan. Pasangan itu berhasil mencapai London, tetapi penerbangan lanjutan mereka menuju Karibia, bukan Spanyol. Mereka tidak menyadari kesalahannya sampai mereka berada di udara, kata gugatan tersebut.
British Airways mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa pihaknya melakukan kontak rutin dengan pasangan tersebut dan menawarkan bantuan ekstensif. Pasangan itu menolak tawaran penerbangan baru ke Granada dan maskapai tersebut menyediakan penerbangan alternatif gratis dan poin frequent flyer yang cukup untuk perjalanan di masa depan, kata pernyataan itu.
Gamson mengatakan dalam sebuah wawancara telepon bahwa mereka menemukan kesalahan tersebut ketika mereka melihat monitor televisi di belakang kursi yang menunjukkan pesawat menuju ke barat pada peta. Mereka kemudian bertanya kepada salah satu awak maskapai apa yang terjadi.
“Dia berkata ‘Spanyol? Apa yang kamu bicarakan,'” kata Gamson.
British Airways akhirnya membawa pasangan itu ke Lisbon, Portugal, di mana Gamson berencana menghadiri konferensi kedokteran gigi, kata Gamson. Namun pasangan itu tidak pernah melihat istana Granada sesuai rencana. Gamson mengatakan maskapai penerbangan tersebut menawari mereka beberapa ratus dolar serta total 100.000 mil, namun dia menggunakan sekitar 376.000 mil frequent flyer dan voucher pendamping untuk memesan tiketnya dan merasa tawaran itu tidak dapat diterima.
“Ini kecil dibandingkan dengan kerusakan sebenarnya,” kata Gamson.
Gugatan tersebut diajukan ke Mahkamah Agung Washington pada bulan Maret, meminta ganti rugi sebesar $34.000 ditambah biaya pengadilan dan biaya lainnya. Pada awal Juni, hakim menolak mosi maskapai penerbangan tersebut untuk membatalkan kasus tersebut.
Gugatan tersebut mengatakan bahwa mereka bukan satu-satunya penumpang yang disesatkan. Ketika mereka tiba di Karibia, seorang anggota kru darat mengatakan kepada mereka bahwa “situasi yang sama” telah terjadi seminggu sebelumnya, kata gugatan tersebut.
___
Ikuti Jessica Gresko di Twitter di http://twitter.com/jessicagresko