PARIS (AP) – Prancis pada hari Rabu mencabut pembatasan liputan video langsung pada upacara peringatan 70 tahun invasi D-Day di Normandia, memastikan jutaan pemirsa di seluruh dunia akan dapat menyaksikan acara tersebut saat berlangsung.
Kantor kepresidenan Prancis dan dua lembaga penyiaran Prancis sebelumnya menolak mengizinkan kantor berita dan penyedia berita online mendistribusikan siaran langsung secara gratis, sehingga memicu protes dari organisasi berita internasional. Associated Press, Reuters dan Agence France-Presse, serta ENEX, bursa berita untuk lembaga penyiaran komersial Eropa, telah berulang kali meminta akses terbuka terhadap siaran tersebut untuk 1.500 pelanggan mereka di seluruh dunia.
Setelah berminggu-minggu penolakan, lembaga penyiaran France Televisions dan TF1 pada hari Rabu menawarkan kantor berita akses tanpa batas terhadap liputan langsung upacara internasional paling penting pada hari Jumat tersebut. Presiden Barack Obama, Ratu Elizabeth II dan para pemimpin dunia lainnya akan bergabung dengan para veteran lanjut usia untuk menghormati mereka yang berjuang untuk membebaskan Normandia dari pendudukan Nazi.
“Karena sifat acara yang luar biasa dan atas permintaan kantor presiden, sinyal tersebut akan tersedia secara gratis,” bunyi catatan penyiaran tersebut.
Kantor Presiden Prancis Francois Hollande memberikan hak eksklusif kepada kedua lembaga penyiaran tersebut untuk menyiarkan upacara internasional paling penting di Ouistreham di pantai Normandia. Jaringan tersebut awalnya membebankan biaya sindikasi gaya olahraga pada acara tersebut. Di negara lain, lembaga penyiaran tuan rumah biasanya menawarkan akses gratis ke sinyal TV pada acara-acara penting global, atau membebankan biaya teknis yang kecil. Jumlah yang diklaim di Perancis jauh melebihi tuntutan tersebut.
AP, sebuah koperasi berita nirlaba yang didirikan pada tahun 1846, menyediakan teks, foto, dan video secara berlangganan, dan tidak mengenakan biaya untuk liputan peristiwa individu. Kantor berita melayani surat kabar, stasiun televisi dan radio, situs web, dan lain-lain, sering kali meliput peristiwa-peristiwa yang pelanggannya tidak mempunyai sarana atau infrastruktur untuk meliputnya.
Lembaga penyiaran internasional mengkritik kebingungan seputar liputan tersebut dan bergegas mencari solusi lain. Para veteran yang berkunjung dan penduduk Normandia juga menyatakan keprihatinannya mengenai pemirsa di negara-negara yang jauh yang dapat menonton upacara tersebut di TV atau online.
Sebelum Perancis menawarkan liputan gratis, pemerintah AS turun tangan untuk membantu menjamin akses gratis bagi lembaga-lembaga tersebut untuk menghadiri upacara bersama antara Obama dan Hollande di pemakaman Amerika.