LONDON (AP) — Inggris mengkonfirmasi pada Minggu bahwa mereka telah mengirim pasukan kembali ke distrik berdarah di provinsi Helmand untuk membantu pasukan Afghanistan, menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang kesiapan Afghanistan untuk menjaga keamanan setelah pasukan NATO mundur.
Kementerian Pertahanan mengatakan 80 penasihat militer Inggris melakukan perjalanan kembali ke distrik Sangin bulan ini untuk membantu 2.000 tentara Afghanistan dalam operasi delapan hari untuk membasmi pemberontak Taliban.
Lebih dari 100 tentara Inggris tewas di Sangin selama beberapa tahun operasi di sana, dan pasukan Inggris menyerahkan kendali atas distrik tersebut pada tahun 2010.
Karena misi tersebut melibatkan pengiriman pasukan di luar wilayah operasi biasanya, maka diperlukan izin khusus dari Menteri Pertahanan Philip Hammond.
Kementerian Pertahanan meremehkan keterlibatan Inggris, dengan mengatakan bahwa pasukannya “kadang-kadang” beroperasi di luar wilayah biasanya di pusat Helmand.
“Operasi di luar wilayah tersebut merupakan elemen lama dari misi Inggris di Afghanistan dan bukan merupakan indikasi memburuknya situasi keamanan di wilayah tertentu,” katanya dalam sebuah pernyataan. “Konsepnya bukanlah sesuatu yang baru atau baru.”
Dikatakan bahwa para penasihat Batalyon 4 Senapan memberikan dukungan taktis kepada tentara Brigade 3/215 Tentara Nasional Afghanistan, bertindak “semata-mata dalam peran penasehat” untuk operasi khusus guna memulihkan keamanan di daerah tersebut.
Operasi tersebut “sejalan dengan” peran pasukan Inggris saat ini dalam memberikan pelatihan, nasihat dan bantuan kepada pasukan Afghanistan, tambah Kementerian Pertahanan.
Namun, ini adalah pertama kalinya sejak koalisi militer internasional menyerahkan tanggung jawab utama kepada pasukan Afghanistan bulan lalu, pasukan asing menawarkan begitu banyak bala bantuan.
Kementerian Pertahanan membenarkan bahwa sejumlah gerilyawan tewas dalam operasi tersebut, namun tidak dapat memberikan angka pastinya.
Surat kabar Sunday Times – yang pertama kali melaporkan operasi tersebut – menyebutkan jumlahnya 12 dan mengatakan dua tentara Afghanistan tewas.
Surat kabar tersebut mengatakan pihaknya mengetahui operasi tersebut awal bulan ini, namun atas permintaan Kementerian Pertahanan setuju untuk tidak mempublikasikan rincian apapun sampai pasukan kembali dengan selamat di Kamp Bastion, markas mereka di provinsi Helmand di Afghanistan selatan.
Pemberontak meningkatkan serangan di provinsi Helmand, didorong oleh penarikan pasukan asing dari wilayah tersebut.
Pada akhir tahun ini, jumlah pasukan NATO di Afghanistan akan berkurang setengahnya. Pada akhir tahun 2014, semua pasukan tempur akan pergi dan akan digantikan, jika disetujui oleh pemerintah Afghanistan, dengan kekuatan yang jauh lebih kecil yang hanya akan melatih dan memberikan nasihat kepada rakyat Afghanistan.