SAO PAULO (AP) – Kenaikan harga hotel dan tiket pesawat yang sangat tinggi selama turnamen sepak bola Piala Dunia tahun depan akan dipantau oleh sebuah komite yang dibentuk Kamis oleh pemerintah Brasil.
Kelompok tersebut, yang terdiri dari anggota dari berbagai kementerian, dibentuk oleh Presiden Brasil Dilma Rousseff.
Langkah ini dilakukan setelah adanya keluhan dari para pendukung konsumen dan di tengah laporan kenaikan harga yang berlebihan di sektor pariwisata selama turnamen yang berlangsung selama sebulan pada tahun 2014.
Sebuah studi yang dilakukan oleh dewan pariwisata Brasil tahun ini menunjukkan bahwa tarif selama Piala Dunia akan meningkat hingga 500 persen di beberapa hotel yang dikelola oleh lembaga yang ditunjuk FIFA, MATCH Services. Pekan lalu, surat kabar Folha de S. Paulo, surat kabar terbesar di Brasil, melaporkan bahwa penerbangan selama 45 menit dari Rio de Janeiro ke Sao Paulo pada hari final Piala Dunia bisa menghabiskan biaya yang hampir sama dengan biaya penerbangan ke New York atau Paris.
Harga tiket pesawat menjadi perhatian karena penerbangan akan menjadi pilihan utama bagi hampir 600.000 orang asing dan diperkirakan 3 juta pengunjung lokal yang akan berkeliling negara berukuran benua itu selama turnamen Juni mendatang.
Pertemuan pertama kelompok itu dijadwalkan minggu depan.
“Kami tidak menetapkan harga dan kami tidak akan menetapkan harga, namun kami tidak akan membiarkan penyalahgunaan,” kata Gleisi Hoffmann, kepala staf Rousseff. “Kami akan menggunakan semua alat yang kami miliki untuk membela hak-hak konsumen, baik konsumen Brasil atau konsumen internasional.”
Menteri Olahraga Brasil, Aldo Rebelo, menjanjikan ‘tidak ada toleransi’ bagi hotel-hotel yang mengenakan harga yang tidak pantas selama Piala Dunia tahun ini. Dia mengatakan pemogokan besar-besaran selama acara pameran akan merusak citra Brasil di luar negeri dan mengancam akan menakuti wisatawan. Menteri memperingatkan pada saat itu bahwa hotel yang menaikkan harga secara berlebihan akan merasakan “beban berat” dari hukum, dan menambahkan bahwa konsekuensinya termasuk kemungkinan penutupan hotel.
Kamar hotel yang mahal menjadi topik hangat selama konferensi PBB Rio+20 tahun lalu, ketika sektor hotel memanfaatkan lonjakan permintaan dengan mengenakan tarif selangit. Biaya rata-rata sebuah kamar di Rio selama konferensi meningkat hingga hampir $800 per malam, sehingga memicu curahan kritik dari delegasi konferensi. Parlemen Eropa membatalkan seluruh delegasinya yang berjumlah 11 orang karena masalah biaya.
Badan pariwisata Brasil, atau Embratur, tahun ini secara resmi meminta FIFA dan operator hotel untuk bernegosiasi mengenai penurunan harga selama Piala Dunia. Ia juga memberi tahu departemen Departemen Kehakiman yang bertanggung jawab menangani masalah hak-hak konsumen.
“Langkah yang dilakukan Presiden Dilma dan Menteri Gleisi ini penting untuk melindungi citra pariwisata Brasil di luar negeri,” kata Presiden Embratur Flavio Dino. “Pemantauan kami terhadap media internasional menunjukkan bahwa kami tidak bisa membiarkan gambaran bahwa pemerintah Brasil tidak akan bertindak melawan pelecehan.”
Pemerintah juga mengatakan akan meminta badan antimonopoli Brazil untuk melakukan analisis rinci terhadap pasar hotel dan perjalanan udara di negara tersebut “untuk mengidentifikasi situasi” yang dapat menghambat persaingan yang sehat di sektor tersebut. Pihaknya juga mengatakan akan terus menjalin kontak erat dengan sekretariat hak konsumen di 12 kota tuan rumah Piala Dunia untuk memantau harga dan kualitas layanan restoran dan layanan wisata lainnya.
___
Ikuti Tales Azzoni di http://twitter.com/tazzoni