JAKARTA, Indonesia (AP) — Pasukan elit kontraterorisme polisi telah membunuh enam tersangka militan dan menangkap seorang lainnya selama kebuntuan berkepanjangan di sebuah rumah dekat ibu kota Indonesia, kata juru bicara kepolisian, Rabu.
Informasi intelijen yang dikumpulkan dari penangkapan sebelumnya memungkinkan polisi menggerebek tempat persembunyian di Ciputat di pinggiran Jakarta sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan rencana pemboman kedutaan Myanmar dan kuil Buddha, kata juru bicara kepolisian nasional Brigjen. Jenderal Boy Rafli Amar.
Baku tembak selama sembilan jam dimulai pada Selasa malam ketika sebagian besar masyarakat Indonesia bersiap merayakan Tahun Baru dan berakhir pada Rabu. Amar mengatakan mereka yang tewas menolak untuk menyerah dan menembakkan senjata serta melemparkan bom rakitan ke arah pasukan keamanan, melukai satu petugas polisi di kaki.
Dia menambahkan bahwa serangan fatal itu tidak dapat dihindari karena seruan kepada para tersangka untuk menyerah ditanggapi dengan tembakan dan ledakan.
Kelompok hak asasi manusia telah mengkritik kelompok yang didanai AS, yang dikenal di masa lalu sebagai “Densus 88”, dengan mengatakan bahwa mereka tidak berusaha menangkap tersangka hidup-hidup, sebuah tren yang tampaknya memicu ekstremisme ekstrem yang coba dilawan oleh negara mayoritas Muslim tersebut. Para kritikus mengklaim bahwa tersangka militan adalah korban pembunuhan di luar proses hukum yang memicu militansi dan mengurangi simpati masyarakat terhadap polisi.
Amar mengatakan orang-orang tersebut dicurigai sebagai bagian dari kelompok yang lebih besar yang terlibat dalam perampokan yang digunakan untuk mendanai kegiatan teroris, yang sebagian besar menargetkan polisi.
Mereka juga terkait dengan kelompok teroris yang dipimpin oleh Abu Wardah Santoso – yang masuk dalam daftar orang paling dicari polisi – di Poso, pusat aksi terorisme di Sulawesi Tengah di mana konflik Muslim-Kristen dari tahun 1998 hingga 2002 menewaskan sedikitnya 1.000 orang.
“Ada indikasi kuat bahwa mereka terlibat dalam serangkaian pembunuhan polisi,” kata Amar kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa polisi menemukan sedikitnya enam bom rakitan di rumah tersebut.
Polisi juga menyita lima pistol dan satu pistol, uang tunai 200 juta rupiah ($16.500), dan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bom.
Polisi sedang mencoba untuk menentukan apakah orang-orang yang tewas dalam penggerebekan itu terkait dengan dugaan rencana pada bulan Mei terhadap kedutaan Myanmar untuk membalas serangan terhadap Muslim di negara tersebut.
“Ada juga cetakan alamat sekitar 20 hingga 30 Vihara (kuil Budha) yang kami yakini menjadi sasaran mereka,” kata Amar.
Pada bulan Agustus, sebuah bom kecil meledak di luar sebuah kuil Buddha yang penuh dengan umat yang berdoa di Jakarta. Satu orang terluka, namun dua perangkat lainnya gagal meledak. Para pejabat mengatakan serangan itu tampaknya dimaksudkan untuk membalas kematian umat Islam di Myanmar.
Kekerasan agama di Myanmar yang mayoritas penduduknya beragama Buddha telah menewaskan banyak orang, dan memaksa puluhan ribu umat Islam meninggalkan rumah mereka.
Amar mengatakan, setidaknya sembilan tersangka telah ditangkap dalam dua pekan terakhir, termasuk satu orang di Jawa Tengah yang hasil interogasinya berujung pada penggerebekan terakhir.
Indonesia, negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, telah memerangi teroris sejak pemboman di pulau resor Bali pada tahun 2002 yang menewaskan 202 orang, sebagian besar adalah wisatawan asing.
___
Penulis Associated Press Ali Kotarumalos di Jakarta berkontribusi untuk laporan ini.