BAGHDAD (AP) – Cabang Al Qaeda Irak pada Minggu mengaku bertanggung jawab atas gelombang pemboman mobil terkoordinasi yang menewaskan lebih dari 50 orang di Bagdad, sementara dua serangan baru menewaskan lima orang lagi dalam pecahnya kekerasan terbaru yang mengguncang negara itu
Afiliasi al-Qaeda di Irak, yang dikenal sebagai Negara Islam Irak dan Levant, memuat pesan di situs militan yang mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan pekan lalu, sebagian besar di wilayah Syiah.
Kelompok tersebut mengklaim serangan tersebut merupakan respons terhadap penangkapan warga Sunni di sekitar ibu kota selama tindakan keras keamanan pemerintah baru-baru ini.
“Sekitar setengah juta personel keamanan gagal mencegah gelombang besar serangan di Bagdad,” kata kelompok itu.
Keaslian pernyataan tersebut belum dapat dikonfirmasi secara independen. Itu diposting di situs yang biasa digunakan oleh para jihadis dan gayanya konsisten dengan pernyataan al-Qaeda sebelumnya.
Pemboman tersebut merupakan yang terbaru dalam gelombang pertumpahan darah yang melanda Irak sejak April, menewaskan lebih dari 4.000 orang dan memperburuk hubungan yang sudah tegang antara minoritas Sunni di Irak dan pemerintah yang dipimpin Syiah. Lebih dari 570 orang telah meninggal sejauh ini pada bulan Agustus.
Al Qaeda berharap dapat memanfaatkan kemarahan kelompok Sunni yang lebih moderat, yang pada bulan Desember mulai mengadakan demonstrasi menentang pemerintah atas apa yang mereka rasakan sebagai perlakuan kelas dua terhadap pemerintah. Di antara keluhan terbesar mereka adalah penerapan langkah-langkah anti-terorisme yang ketat yang mereka rasa tidak adil terhadap sekte mereka, dan perlakuan terhadap tahanan Sunni di penjara Irak.
Sementara itu pada hari Minggu, dua pelaku bom bunuh diri menyerang sebuah kantor polisi di kota Jalula, menewaskan tiga petugas polisi dan seorang warga sipil. Polisi mengatakan pelaku bom bunuh diri pertama meledakkan sabuk bahan peledaknya di pos pemeriksaan keamanan di gerbang kantor polisi, sementara pembom lainnya dibunuh oleh penjaga ketika ia mencoba menyelinap ke kantor polisi.
Polisi mengatakan 10 orang lainnya, termasuk enam petugas, terluka dalam serangan bunuh diri ganda tersebut.
Jalula terletak 125 kilometer (80 mil) timur laut Bagdad.
Di pinggiran tenggara Bagdad, pihak berwenang mengatakan satu orang tewas dan enam lainnya terluka ketika sebuah bom meledak di dekat tempat parkir di kawasan Jisr Diyala.
Staf medis di rumah sakit terdekat mengonfirmasi jumlah korban dalam seluruh serangan. Semua pejabat berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang berbicara kepada media.