IRBIL, Irak (AP) – Orang yang selamat dari serangan di sebuah kota Irak utara mengatakan militan Negara Islam membunuh lebih dari 80 pria Yazidi di sana, kata pejabat Irak, Sabtu.
Para pejabat, seorang anggota parlemen Yazidi dan seorang pejabat pasukan keamanan Kurdi, mengatakan serangan itu terjadi pada Jumat sore di kota Kocho. Keduanya mengatakan informasi mereka didasarkan pada laporan dari para penyintas.
Kocho berada di wilayah yang dikuasai kelompok Negara Islam di mana jurnalis tidak diizinkan bekerja.
Pejuang dari kelompok Negara Islam telah mengepung kota itu selama beberapa hari dan memberi warga Yazidi tenggat waktu untuk masuk Islam, kata anggota parlemen Yazidi Mahma Khali, Sabtu.
“Saat warga menolak, terjadilah pembantaian,” kata Khalil.
Halgurd Hekmat, juru bicara pasukan keamanan Kurdi, mengatakan Jumat malam bahwa militan menangkap wanita dan anak-anak Kocho dan membawa mereka ke kota terdekat Tal Afar, yang dikendalikan oleh kelompok Negara Islam.
Puluhan ribu Yazidi melarikan diri awal bulan ini ketika kelompok Negara Islam merebut kota Sinjar, Irak utara, dekat perbatasan Suriah. Yazidi mempraktikkan agama kuno yang dianggap sesat oleh Muslim Sunni radikal. Mereka juga menganggap Muslim Syiah sebagai murtad.
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menyatakan situasi di Irak sebagai “darurat Tingkat 3” dalam beberapa hari terakhir, sebuah keputusan yang diambil setelah sekitar 45.000 anggota minoritas agama Yazidi berhasil melarikan diri dari pegunungan terpencil di mana mereka dikepung oleh pejuang Negara Islam. .
PBB mengatakan akan memberikan dukungan lebih lanjut kepada Yazidi dan 400.000 warga Irak lainnya yang telah melarikan diri ke provinsi Dahuk Kurdi sejak Juni. Sebanyak 1,5 juta orang mengungsi akibat pertempuran itu.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada Sabtu pihaknya telah mengerahkan pesawat mata-mata buatan AS ke Irak utara untuk memantau krisis kemanusiaan dan pergerakan militan ISIS.
Dua pesawat Inggris juga mendarat di Irbil pada hari Sabtu dengan bantuan kemanusiaan.
___
Yacoub melaporkan dari Bagdad.
___
Penulis Associated Press Shawn Pogatchnik di Dublin berkontribusi pada laporan ini.