Hakim Agung Scalia berbicara di Tufts

Hakim Agung Scalia berbicara di Tufts

MEDFORD, Massa. (AP) – Ada kemungkinan sebuah undang-undang menjadi sangat bodoh tetapi tetap konstitusional, kata Hakim Agung Antonin Scalia, Rabu, dalam kuliahnya di Universitas Tufts.

Kemunculan Scalia menarik puluhan mahasiswa pengunjuk rasa di luar lokasi. Di dalam, presiden Tufts mengatakan pejabat sekolah harus menggandakan kapasitas tempat duduk dan bahkan menolak permintaan tiket dari beberapa mahasiswa hukum setempat.

Scalia berbicara tentang pendekatannya dalam menafsirkan Konstitusi AS, dengan menyebutnya sebagai dokumen hukum dan “bukan suatu organisme.”

Hakim juga menyebut dirinya konservatif dan mengatakan dia akan memenjarakan lebih banyak orang jika itu terserah dia, hanya saja tidak melanggar dokumen tersebut.

Scalia telah bertugas di pengadilan tertinggi negara itu sejak tahun 1986, setelah dicalonkan oleh Presiden Ronald Reagan.

Pria berusia 77 tahun asal New Jersey dan ayah sembilan anak ini melontarkan sejumlah sindiran yang membuat penonton gelisah.

“Tidak dapat membuat saya takut,” katanya kepada seorang reporter yang bergabung dengan penonton untuk mengajukan pertanyaan. “Aku punya masa hidup.”

Scalia mengatakan, bukan urusannya apakah pemerintah federal perlu ditutup karena perselisihan yang melibatkan undang-undang layanan kesehatan yang baru.

“Saya memiliki kesepakatan dengan Kongres. Saya meninggalkan mereka sendirian. Mereka meninggalkan saya sendirian,” kata hakim.

Scalia mengatakan penutupan tersebut sejauh ini tidak merugikan stafnya dan dia tidak takut hal itu akan terjadi.

Dia tetap bungkam setelah ditanyai tentang pernikahan sesama jenis, dengan mengatakan dia tidak akan mendekati topik tersebut.

Setelah pertanyaan lain, hakim berbicara tentang keputusan tersulit yang harus dia ambil di bangku cadangan.

Scalia mengatakan dia harus mengikuti hukum dan bukan nilai-nilainya sendiri dalam kasus yang melibatkan anak penduduk asli Amerika yang lahir di luar nikah yang diadopsi dari reservasi tanpa persetujuan pengacara suku.

“Kami harus mengambil anak itu dari petani,” katanya tentang keluarga angkatnya. “…Itu benar-benar membuatku kesal.”

Usai perkuliahan, beberapa mahasiswa mengaku terkesan dengan ceramah Scalia.

“Saya tertarik menyaksikan perdebatan yang akan terjadi karena Tufts memiliki banyak sekali kaum liberal,” kata mahasiswa baru berusia 18 tahun, Matt Evers, dari New York.

Jay Dodd, seorang senior berusia 21 tahun dari Los Angeles yang membantu mengatur protes tersebut, mengatakan dia berharap Tufts menawarkan forum bagi siswa untuk menanggapi komentar Scalia setelah acara tersebut.

“Walaupun Q&A, tapi Q&A yang diawasi,” ujarnya tentang partisipasi penonton dalam ceramah tersebut. “…Seharusnya ada ruang mayoritas untuk membicarakan hal ini.”

Result SGP