ST. LOUIS (AP) – Gereja Katolik Maronit di Amerika Serikat untuk pertama kalinya menahbiskan seorang imam yang sudah menikah dalam hampir satu abad, setelah Paus Fransiskus memberikan izinnya.
Sebuah upacara di St. Katedral Maronit Raymond di St. Louis menahbiskan diakon Wissam Akiki pada Kamis malam.
Maronit adalah salah satu dari selusin kelompok gereja Katolik Timur di Amerika Serikat. Umat Katolik Timur menerima otoritas paus, namun memiliki banyak ritual dan liturgi sendiri.
Gereja Katolik Timur di Timur Tengah dan Eropa menahbiskan pria menikah. Namun, Vatikan melarang praktik tersebut di Amerika pada tahun 1920an setelah para uskup mengeluh bahwa ritus Latin membingungkan umat paroki. Namun Paus Yohanes Paulus II menyerukan penerimaan yang lebih besar terhadap tradisi Katolik Timur. Dan selama bertahun-tahun, para Paus telah membuat pengecualian berdasarkan kasus per kasus bagi pria menikah untuk menjadi imam Katolik Timur di AS.
“Hampir setengah dari pendeta kami di Lebanon sudah menikah, jadi ini bukan kejadian yang tidak biasa dalam kehidupan Gereja Maronit, meskipun di Amerika Serikat,” kata Diakon Louis Peters, rektor di St. Louis. Raymond’s, kata Kamis.
Peters mengatakan tindakan Paus tidak mencabut larangan bagi pendeta yang sudah menikah di AS. Ini hanya pengecualian.
Masih belum jelas apakah keputusan tersebut akan membuka pintu bagi lebih banyak pendeta yang sudah menikah. Para ahli memperingatkan agar tidak terlalu banyak membaca hal tersebut.
“Hal ini tentunya bukan merupakan indikasi otomatis bahwa mandat selibat dalam ritus Romawi akan dibatalkan,” kata Randy Rosenberg, seorang profesor studi teologi di Saint Louis University.
Akiki, 41, menyelesaikan studi seminari di Holy Spirit University di Lebanon, Our Lady of Lebanon Maronite Seminary di Washington, DC, dan Aquinas Institute of Theology di St. Louis. Dia pernah menjadi diakon di St. Raymond dan bekerja sebagai asisten uskup. Ia dan istrinya, Manal Kassab, memiliki satu anak perempuan, Perla (8).
Peters mengatakan bahwa dalam Sinode Patriarki Maronit yang terbaru, gereja menegaskan kembali posisinya untuk mengizinkan pendeta yang menikah, sebuah tradisi yang sudah ada sejak berabad-abad lalu di seluruh dunia.
Peters mengatakan menikah dengan pendeta “sama sekali tidak mengurangi nilai yang gereja temukan dalam seruan untuk membujang. Imamat selibat masih dijunjung tinggi.”
___
Penulis Agama Associated Press Rachel Zoll di New York berkontribusi pada laporan ini.