OAKLAND, California (AP) — Keluarga seorang gadis California dinyatakan mati otak setelah komplikasi operasi amandel pada hari Minggu kehabisan waktu untuk mencari fasilitas baru untuk merawatnya dan memberinya ventilator.
Keputusan hakim akan mengizinkan Rumah Sakit Anak Oakland untuk mencabut Jahi McMath yang berusia 13 tahun dari alat bantu hidup pada pukul 5 sore hari Senin kecuali keluarganya mengajukan banding.
Keluarga tersebut kini menaruh harapannya pada sebuah fasilitas di New York setelah dua panti jompo di California menarik tawaran untuk menerima remaja tersebut.
Chris Dolan, pengacara keluarga tersebut, mengatakan dia sedang menunggu kabar dari rumah sakit New York setelah direktur fasilitas dan direktur medis berbicara. Dia tidak mau menyebutkan nama rumah sakit tersebut dan mengatakan perhatian media dapat membahayakan peluang Jahi untuk dipindahkan ke sana.
“Keluarganya berkumpul, dan hari ini semua orang berdoa dan berkumpul,” kata Dolan kepada The Associated Press pada hari Minggu. Dia mengatakan belum ada keputusan yang diambil mengenai opsi hukum pada hari Senin, dan tidak akan mengomentari kemajuan fasilitas di New York.
Rumah sakit mengatakan belum mendengar kabar dari New York, atau fasilitas lainnya, tentang pemindahan tersebut.
“Kami harus dapat berbicara dengan fasilitas lain untuk memahami kemampuan mereka,” Cynthia Chiarappa, juru bicara rumah sakit, mengatakan pada hari Minggu.
Rumah sakit juga mengatakan pihaknya harus mengkonfirmasi bahwa setiap rencana untuk memindahkan Jahi termasuk ‘transportasi resmi’ dan izin tertulis dari petugas koroner.
“Ini bukan perpindahan seseorang dalam keadaan vegetatif, tapi mayat.”
Jahi menjalani operasi amandel di rumah sakit pada 9 Desember untuk mengobati apnea tidur. Setelah bangun dari operasi, kata keluarganya, dia mulai mengeluarkan banyak darah dari mulutnya dan mengalami serangan jantung.
Dokter di Rumah Sakit Anak dan ahli saraf pediatrik independen dari Universitas Stanford menyimpulkan gadis itu mengalami mati otak.
Rumah sakit ingin melepas alat bantu hidupnya, namun keluarga mengatakan mereka yakin dia masih hidup.
Juru bicara rumah sakit lainnya, Sam Singer, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan KRON-TV pada hari Minggu bahwa Rumah Sakit Anak akan memfasilitasi pemindahan jika keluarga tersebut dapat menemukan dokter luar untuk memasang selang pernapasan dan makanan yang diperlukan agar hal tersebut dapat terjadi.
“Kami akan melakukan yang terbaik, jika masih dalam batasan hukum dan benar secara medis, untuk dapat membantu mereka,” kata Singer.
“Pada titik tertentu mereka harus mampu menatap mata mereka sendiri dan menyadari bahwa wanita muda ini telah meninggal dan dalam keadaan apa pun dia tidak akan kembali lagi.”