PORT-AU-PRINCE, Haiti (AP) — Sebuah komisi yang baru-baru ini ditunjuk oleh Presiden Haiti Michel Martelly menyerukan perdana menterinya untuk mengundurkan diri sehingga pemerintahan konsensus baru dapat dibentuk, menurut laporan yang dirilis Selasa yang diperoleh The Associated Press.
Panel beranggotakan 11 orang yang terdiri dari mantan pejabat dan pemimpin agama ditunjuk oleh Martelly pada tanggal 28 November untuk membantu menyelesaikan kebuntuan politik yang telah menghentikan pemilihan legislatif dan kota yang telah lama tertunda. Dalam beberapa hari terakhir, terjadi peningkatan protes jalanan yang dilakukan oleh para pengkritik pemerintah yang menuntut kesempatan untuk memilih dan menyerukan pemerintahan politik baru.
Setelah delapan hari konsultasi, komisi tersebut menghasilkan laporan yang merekomendasikan agar Perdana Menteri Laurent Lamothe mengundurkan diri pada minggu depan untuk membuka jalan bagi pembentukan pemerintahan konsensus.
Keputusan ini juga menyerukan pengunduran diri sebelum Natal oleh ketua Mahkamah Agung dan anggota Dewan Pemilihan Umum Sementara Haiti, sebuah lembaga yang telah lama dikritik karena dugaan bias dan suara yang dinodai oleh tuduhan penipuan.
Komisi tersebut antara lain mengatakan, antara lain, “langkah pengamanan” bahwa beberapa “tahanan politik” yang diduga ditangkap secara sewenang-wenang dan belum diadili, harus segera dibebaskan. Sebuah “penghentian” juga harus diterima oleh lawan-lawan politik agar dialog dengan pemerintah dapat berlangsung, katanya.
Pada konferensi pers, Martelly mengatakan dia akan mengambil keputusan berdasarkan rekomendasi komisi tersebut dalam 48 jam ke depan dan kemudian menyampaikan pidato kepada negara Karibia tersebut.
“Bagi saya, tidak ada pengorbanan yang terlalu besar bagi Haiti, demi stabilitas yang langgeng,” ujarnya usai menerima laporan komisioner. “Saya tentu saja tidak bisa menjanjikan apa pun saat ini, tapi pada hari Jumat saya akan menyampaikan pesan untuk negara ini.”
Belum ada komentar dari Lamothe yang tidak menghadiri konferensi pers tersebut.
Martelly seharusnya mengadakan pemilu pada tahun 2011 untuk mayoritas kursi Senat, seluruh Kamar Deputi dan kantor lokal. Namun dia tidak melakukannya dan mengisi banyak posisi berdasarkan perjanjian. Undang-undang pemilu yang mengesahkan pemilu yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat pada tahun 2013 belum disetujui oleh Senat, dimana enam senator oposisi berpendapat bahwa undang-undang tersebut inkonstitusional dan tidak menguntungkan pemerintah.
Pejabat pemerintah bersikeras bahwa pemerintah ingin mengadakan pemilu. Masa jabatan 10 senator akan berakhir pada pertengahan Januari dan parlemen akan dibubarkan, yang berarti Martelly akan memerintah melalui dekrit.