Partai oposisi Indonesia memimpin dalam hasil awal

Partai oposisi Indonesia memimpin dalam hasil awal

JAKARTA, Indonesia (AP) — Partai oposisi terbesar di Indonesia unggul dalam penghitungan awal pemilu legislatif pada hari Rabu, memberikan kandidat bintangnya dorongan yang sangat dinantikan menjelang pemilihan presiden musim panas ini.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang dikenal sebagai PDI-P, memenangkan sekitar 20 persen suara, menurut hasil awal. Calon presiden yang populer dari partai tersebut, Gubernur Jakarta Joko Widodo, yang akrab disapa Jokowi, secara luas dipandang sebagai pesaing untuk jabatan tersebut, yang akan diputuskan pada tanggal 9 Juli.

Widodo, mantan pembuat furnitur, adalah pendatang baru dalam politik nasional namun dipuja oleh banyak pendukung yang menyukai gaya sederhana, latar belakang sederhana, dan kemauannya untuk menjangkau masyarakat miskin. Dia menduduki puncak jajak pendapat beberapa bulan sebelum dia secara resmi dicalonkan oleh partainya pada bulan Maret.

Sekitar 200.000 kandidat dari 12 partai bersaing memperebutkan hampir 20.000 kursi dalam pemilu hari Rabu, termasuk 6.607 kandidat bersaing untuk mendapatkan 560 kursi di DPR dan 945 untuk perwakilan regional atau Senat. Sisanya bersaing untuk dewan provinsi dan lokal.

Hasil hitung cepat awal yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia yang berbasis di Jakarta, menggunakan sampel acak dari 2.000 TPS di 33 provinsi di Indonesia, menempatkan Partai Golkar di posisi kedua dengan sekitar 15 persen suara, disusul oleh Gerakan Indonesia Raya. Partai atau Gerindra dengan 12 persen.

Partai harus mendapatkan 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara keseluruhan untuk mencalonkan calon presiden. Jika tidak, koalisi harus dibentuk dengan satu atau lebih partai.

“Alhamdulillah rakyat memilih PDI-P sebagai pemenang,” kata Widodo tentang partainya, yang dipimpin oleh mantan presiden Megawati Sukarnoputri dan telah lengser selama satu dekade.

“Saya kira PDI-P tidak mungkin bekerja sendiri. Kita perlu bekerja sama dengan pihak-pihak yang memiliki platform yang sama, dan PDI-P terbuka lebar untuk koalisi semacam itu,” kata Widodo.

Hasil resmi akan diumumkan bulan depan, namun skor awal umumnya dianggap sebagai indikator pemenang yang dapat diandalkan.

Setelah tiga minggu kampanye damai, hampir 187 juta orang di tiga zona waktu berhak memilih anggota legislatif dan perwakilan di tingkat pusat dan daerah. Pemungutan suara dilakukan di lebih dari setengah juta tempat pemungutan suara sementara di seluruh negeri, dari provinsi Papua di bagian timur yang bergolak hingga provinsi Aceh di bagian barat yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara konstitusional dilarang mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga. Partai Demokrat yang dipimpinnya, yang memperoleh perolehan suara sekitar 10 persen dalam penghitungan cepat, telah terperosok dalam serentetan skandal korupsi tingkat tinggi.

“Mari kita hargai hasil pemilu ini dan bersiap menerima kepemimpinan nasional baru yang akan membawa bangsa menjadi lebih baik,” ujarnya usai memberikan suara, seraya mendesak kandidat yang kalah untuk menerima kekalahan dengan lapang dada.

Dua calon presiden lainnya termasuk taipan bisnis Aburizal Bakrie dari Partai Golkar dan mantan jenderal Prabowo Subianto dari Gerindra.

india, negara berpenduduk 240 juta jiwa, adalah negara demokrasi terbesar ketiga di dunia setelah India dan Amerika Serikat, dan negara dengan populasi Muslim terbesar. Ke-12 partai utama adalah nasionalis sekuler atau moderat, yang secara longgar berbasis Islam. Sebuah survei baru-baru ini menunjukkan bahwa dukungan terhadap partai-partai Islam telah menurun.

Juga tidak ada kelompok sayap kiri, dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dulunya kuat – yang menggulingkan rezim diktator Suharto yang didukung AS pada tahun 1960an – masih diasingkan.

Surat suara diangkut ke seluruh nusantara, yang mencakup 17.000 pulau, mulai dari kapal perang dan helikopter hingga sepeda motor dan kuda. Pemilu ini merupakan yang keempat kalinya masyarakat Indonesia mempunyai kesempatan untuk memilih pemimpin mereka setelah tiga dekade pemerintahan brutal yang berakhir ketika Soeharto digulingkan pada tahun 1998.

“Tidak ada tokoh politik yang layak mendapatkan suara saya, selain Jokowi,” kata Titis Astrini (29), yang memberikan suaranya di Jakarta. “Jadi untuk pertama kalinya saya akan memilih partainya.” Dia menambahkan bahwa dia selalu memilih partai-partai Islam di masa lalu karena dia terkesan dengan komitmen mereka untuk menciptakan pemerintahan yang bersih.

“Tapi terbukti partai agama juga bisa berbuat salah dan terlibat korupsi,” ujarnya.

Sekitar 75 persen pemilih datang ke tempat pemungutan suara, dibandingkan dengan 70 persen pada pemilu tahun 2009, menurut Pusat Kajian Strategis dan Internasional. Sikap apatis pemilih telah menjadi kekhawatiran di negara yang dilanda kronisme dan korupsi yang terus menjangkiti para petinggi partai politik, namun para analis memuji apa yang disebut “efek Jokowi” karena membantu memberikan energi kepada para pemilih.

Togel Singapura