FAA melarang maskapai penerbangan AS terbang di atas Irak

FAA melarang maskapai penerbangan AS terbang di atas Irak

WASHINGTON (AP) – Pemerintahan Obama memerintahkan maskapai penerbangan Amerika untuk tidak terbang di atas Irak setelah serangan udara pertama Amerika di sana pada hari Jumat, sementara maskapai penerbangan dari negara lain mengatakan mereka menangguhkan layanan ke kota Irbil di Irak karena permusuhan tersebut.

Pemberitahuan dari Badan Penerbangan Federal (FAA) kepada para pilot mengatakan larangan itu dipicu oleh “situasi yang berpotensi berbahaya akibat pertempuran antara militan” yang terkait dengan kelompok ISIS dan “pasukan keamanan Irak dan sekutu mereka.”

Larangan ini berlaku untuk semua pesawat yang terdaftar di AS kecuali yang dioperasikan oleh maskapai asing dan pilot berlisensi FAA. Penerbangan yang dioperasikan dengan izin pemerintah AS dan untuk situasi darurat dikecualikan. FAA sebelumnya mengizinkan penerbangan terbatas di Irak hingga ketinggian di atas 30.000 kaki.

Juru bicara Delta Air Lines Morgan Durrant mengatakan maskapai itu berhenti terbang di atas Irak beberapa minggu lalu. United Airlines berhenti terbang di atas Irak lebih dari seminggu yang lalu.

Sementara itu, Turkish Airlines dan Lufthansa Jerman membatalkan penerbangan ke dan dari kota Irbil di Irak utara setelah serangan udara tersebut. Lufthansa dan anak perusahaannya Austrian Airlines mengatakan penangguhan akan berlanjut hingga Senin, sementara Turkish Airlines mengatakan pihaknya telah menangguhkan penerbangan Irbil hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Turkish Airlines mengatakan pihaknya menghentikan penerbangan karena alasan keamanan setelah jet AS menjatuhkan bom terhadap militan Islam yang sedang menarik artileri di luar ibu kota wilayah Kurdi di dekat personel AS. Serangan udara tersebut menargetkan kelompok ekstremis ISIS, yang menguasai sebagian besar wilayah Suriah dan Irak.

Penerbangan Turkish Airlines ke kota-kota Irak lainnya tidak terkena dampak langsung, kata perusahaan itu.

Lufthansa mengatakan pihaknya sudah menghindari wilayah udara Irak pada penerbangan antara Eropa, Timur Tengah dan Asia. British Airways juga mengatakan pihaknya menangguhkan sementara penerbangan di Irak “dan akan memantau situasinya.”

Larangan FAA terjadi hanya tiga minggu setelah sebuah pesawat Malaysia Airlines yang membawa hampir 300 orang di dalamnya ditembak jatuh di Ukraina timur. Tidak ada peringatan yang dikeluarkan kepada maskapai penerbangan sebelum penembakan terjadi, dan maskapai penerbangan lain terbang di atas wilayah tersebut. Pejabat intelijen dan kedirgantaraan AS mengatakan AS tidak memiliki informasi intelijen sebelumnya yang menunjukkan bahwa separatis bermaksud menargetkan pesawat sipil, dan indikasi pertama bahwa separatis memiliki sistem rudal SA-11 yang beroperasi adalah pada 17 Juli, hari terjadinya kecelakaan.

Pengeluaran Sidney