PARIS (AP) – Paris Saint-Germain menjamu rival sengitnya Marseille pada hari Minggu. Masih menjadi satu-satunya tim yang tidak terkalahkan di kandang sendiri di Liga Prancis, PSG unggul lima poin atas Monaco, yang pada gilirannya berharap kemenangan di Saint-Etienne untuk menjaga tekanan. Lille yang berada di posisi ketiga bersaing ketat dengan Saint-Etienne dan Marseille dalam perebutan tempat di Liga Champions dan berharap untuk menghilangkan performa buruk mereka melawan Ajaccio pada hari Minggu.
Berikut lima hal yang perlu diketahui tentang Liga Prancis akhir pekan ini:
____
MARSEILLE YANG LUAR BIASA
PSG tampil seperti mesin pencetak gol dalam dua pertandingan terakhirnya, mengalahkan Bayer Leverkusen 4-0 di Liga Champions dan mengalahkan Toulouse 4-2 di Liga Prancis. Meski demikian, striker Marseille Andre-Pierre Gignac yakin timnya bisa meraih hasil bagus di Parc des Princes.
“Kami dapat menyusahkan mereka dengan keterampilan kami, motivasi kami, dan semangat tim kami,” kata Gignac di situs klub.
Meski demikian, gelandang Marseille Andre Ayew mengakui PSG lebih difavoritkan.
“Kami tidak akan rugi apa-apa,” kata Ayew kepada situs web tersebut. “Jika kami menang, itu sebuah prestasi. Kalau kita imbang, itu hampir sebuah prestasi. Dan jika kami kalah, orang-orang akan bilang itu normal.”
PSG telah memenangkan empat pertandingan terakhir mereka melawan Marseille.
____
WANGI KHUSUS
Tidak pernah ada pertandingan yang membosankan saat PSG melawan Marseille. Wasit memberikan tujuh kartu kuning dan mengeluarkan Thiago Motta saat PSG mengalahkan Marseille 2-1 di Stade Velodrome pada bulan Oktober.
“Pertandingan antara Paris dan Marseille istimewa karena persaingan panjang kami,” kata Matuidi di situs web klub. “Kami akan melakukan apa pun untuk menang.”
Persaingan antara kedua klub dimulai pada akhir 1980-an ketika Marseille dan PSG bersaing memperebutkan gelar liga.
PSG tidak terkalahkan dalam 10 pertandingan liga terakhir mereka dan akan mengandalkan striker Swedia Zlatan Ibrahimovic untuk membobol pertahanan Marseille.
____
DALAM JEJAK HENRY
Ambisi Monaco mendapat pukulan ketika Radamel Falcao mengalami cedera lutut kiri yang serius pada 22 Januari. Namun pemain muda Emmanuel Riviere, Valere Germain dan Anthony Martial tampil untuk menjaga peluang Monaco meraih gelar tetap hidup.
Martial telah mencetak dua gol dan memberikan satu assist dalam delapan pertandingan liga musim ini. Pemain depan berusia 18 tahun ini dikontrak dari Lyon dengan harga lima juta euro musim panas lalu dan memiliki satu kesamaan dengan Thierry Henry: sebagai anak-anak mereka berdua bermain di Club Omnisports Les Ulis di pinggiran kota Paris.
“Jika saya bisa mengambil inspirasi dari seorang pemain, maka itu adalah Thierry Henry karena kami berasal dari kota yang sama,” kata Martial di situs klub. “Akan sangat bagus jika saya bisa menikmati karier yang sama dengannya.”
Henry memulai karir profesionalnya di Monaco sebelum bergabung dengan Juventus dan kemudian Arsenal. Dia adalah pencetak gol terbanyak Prancis sepanjang masa dan memenangkan Piala Dunia pada tahun 1998.
____
TIDAK UNTUK DIJUAL
Alexandre Lacazette menjalani musim terobosan dengan 13 gol dari 24 pertandingan liga. Dia mungkin pemain paling konsisten untuk Lyon, striker luar biasa Bafetimbi Gomis dan gelandang Yoann Gourcuff dan Clement Grenier.
Kontrak Lacazette akan berakhir pada Juni 2016, namun presiden Lyon Jean-Michel Aulas bersikeras bahwa penyerang serba bisa itu tidak akan meninggalkan klub.
“Dia tidak untuk dijual,” kata Aulas pada konferensi pers. “Kami menawarinya perpanjangan kontrak. Ya, kami menerima tawaran untuknya.”
Lacazette bisa bermain sebagai striker tetapi juga bisa sebagai pemain sayap atau playmaker. Ia membawa Prancis meraih gelar juara Euro U19 2010 dengan mencetak gol kemenangan di final, kemenangan 2-1 atas Spanyol.
____
EFEK COURBIS
Montpellier berada di urutan ke-17 di Liga Prancis ketika Rolland Courbis mengambil alih tugas kepelatihan pada 9 Desember, hanya beberapa hari setelah Jean Fernandez mengundurkan diri. Klub kini duduk di peringkat 11, 10 poin di atas zona degradasi. Hanya PSG dan Lyon yang mengumpulkan poin lebih banyak dari Montpellier sejak jeda musim dingin.
“Rolland telah berhasil membangun dinamika baru dan memberikan kepercayaan diri yang besar kepada tim,” kata ketua Montpellier Laurent Nicollin kepada situs web klub.
Montpellier mengunjungi Lyon yang berada di posisi keenam pada hari Minggu.